Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Swasta Bekasi Dipenuhi Pasien Covid-19, Asosiasi Sebut Berdampak pada Bisnis

Kompas.com - 31/08/2020, 20:43 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia Kota Bekasi, Eko Nugroho mengeluhkan kenaikan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan.

Sebagai informasi, saat ini rumah sakit swasta di Kota Bekasi sudah terisi lebih dari 90 persen pasien Covid-19. Padahal awal kasus pandemi muncul, rumah sakit swasta hanya terisi 50 persen pasien Covid.

“Nambah (dari awal kasus Covid-19 muncul), bayangin saja biasanya daya tampung kita 50 persen yang terpakai (untuk Covid-19). Nah sekarang 90 persen lebih yang terpakai. Gitu, jadi ada peningkatan ya,” Eko saat dihubungi, Senin (31/8/2020).

Eko mengatakan, penambahan pasien Covid-19 ini berdampak pada sisi bisnis rumah sakit swasta sendiri.

Baca juga: Hampir Penuh, Daya Tampung Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS Swasta Bekasi Terisi 90 Persen

Selama pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit jumlahnya bertambah, Eko mengatakan, jumlah masyarakat yang datang ke rumah sakit malah sepi.

Sebab rata-rata masyarakat takut untuk mengunjungi rumah sakit. Apalagi rumah sakit yang merupakan rujukan pasien Covid-19.

“Saat ini praktis rumah sakit swasta itu hanya melayani sedikit sekali pasien non-Covid-19 dan untuk perawatan Covid-19 nya penuh. Jadi kita mengalami imbas di sisi bisnis ya, dari segi bisnis kapasitas rumah sakit tidak terisi secara umum. Tetapi untuk daya tampung Covid-19 nya penuh,” ujar Eko.

Eko mengatakan, pemasukan uang rumah sakit kini berkurang hingga 70 persen.

Hal tersebutlah yang menjadi dilema rumah sakit untuk menambah kapasitas tempat tidur isolasi pasien Covid-19. Kini rumah sakit rujukan rata-rata memiliki lima tempat tidur untuk tempat isolasi.

Baca juga: Tembus 1.016 Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi, Klaster Industri Jadi Ancaman

Apalagi tenaga medis yang merawat Covid-19 sejauh ini di tiap rumah sakit masih kurang. Namun, ia tak menyebutkan angka detailnya.

“Rumah sakit swasta menambah kapasitas daya tampung membutuhkan investasi biaya tidak kecil, sementara dana untuk investasi tidak memadai,” kata dia.

“Selain dana, menambah daya tampung juga butuh personel yang lebih banyak. Padahal saat ini personel justru berkurang karena mengalami burn out dan butuh istirahat. Jadi dilema juga memperluas daya tampung,” tutur dia.

Berdasarkan website resmi Pemkot Bekasi corona.bekasikota.go.id ada 954 kasus Covid-19 di Bekasi.

Jumlah tersebut bertambah 63 dari dua hari sebelumnya, Sabtu (29/82020). Dari 954 kasus Covid-19 di Kota Bekasi, ada 859 pasien sembuh.

Ada 42 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan 53 pasien Covid-19 meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com