Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Devi Jadi Sopir Truk Perempuan Pertama yang Taklukkan Tanjakan Ekstrem Sitinjau Lauik

Kompas.com - 02/09/2020, 22:57 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Akhirnya, ia pun sampai di kota Padang. Di sana, ia sempat diminta oleh bosnya beberapa kali bolak balik Padang-Payakumbuh untuk modifikasi truk pink yang biasa ia gunakan.

Awalnya, Devi hanya lewat jalur Lembah Anai yang terbilang lebih gampang untuk dilewati. Tapi, satu waktu saat sedang di Payakumbuh, Devi kembali ditantang bosnya melewati tanjakan maut Sitinjau Lauik sambil membuat konten dan bertemu dengan penggemar-penggemarnya di sana.

"Jadi waktu itu aku sama sekali enggak ada persiapan apa-apa mau lewat sana. Tapi karena memang dari dulu banyak yang minta aku lewat sana, ya sudah aku coba," kata Devi.

Untungnya, saat itu Devi telah menyelesaikan kiriman barang dari kantornya, sehingga truk dalam keadaan kosong.

Setelah meyakinkan diri, Devi pun meluncur. Dari Payakumbuh ia melewati Bukittinggi kemudian kembali turun lewat Lembah Anai.

Lalu, ia memutar mengarah ke jalur Sitinjau Lauik dan jadilah ia melalui salah satu tanjakan tersulit tersebut.

"Itu bener-bener pertama kali selama aku nyupir, itu pertama kali jalur ekstrem, ya baru itu. Jadi maklum kalau waktu itu aku naik giginya masih kaku-kaku, itu masih mending aku enggak gagal di jalan lah, alhamdulillah," ujar Devi.

Namun, yang luar biasa menurut Devi bukanlah pengalaman melewati tanjakan maut tersebut. Akan tetapi sambutan dari para penggemar dan YouTuber lain yang sengaja menanti Devi melewati tanjakan tersebut.

"Itu abis itu aku sudah ditungguin sama teman-teman di sana, rasanya wah banget. Bahkan aku merasa udah kayak artis," ucap dia.

Begitu turun dari truk, ia langsung dikerubungi para penggemar bahkan rata-rata meminta foto bersama.

Disebut warganet pakai peran pengganti

Adapun pengalaman menjajal tanjakan Sitinjau Lauik itu ia bagikan melalui kanal YouTube miliknya, Driver Shadow17. Ia sengaja mengunggah video yang menunjukkan jalanan dan tampak dalam kabin.

Video itu kini sudah ditonton hingga puluhan ribu orang dari berbagai penjuru Indonesia. Kolom komentarnya pun dipenuhi pujian atas kemampuannya menaklukkan jalur tersebut.

Bahkan, video lain yang diunggah kanal YouTube Sitinjau Lauik Truck Video itu sempat jadi trending YouTube Indonesia.

"Hebat Kartini bermunculan, semoga dilindungi Allah," tulis salah satu netizen dalam kolom komentar video yang Mencatatkan 1,8 juta penonton dalam waktu dua minggu tersebut.

"Dia yang nyetir gue yang deg-degan, nyesek gitu liatnya, semoga selalu dalam lindungan-Nya," tulis komentar lainnya.

Tapi, di antara komentar-komentar pujian tersebut ada satu komentar yang menggelitik Devi. Ia mengatakan ada netizen yang menuduhnya menggunakan peran pengganti dalam video tersebut.

"Iya ada yang bilang aku pakai peran pengganti, katanya aku keliatan kaku waktu masukkin gigi tapi truknya lancar nanjak " ucap Devi.

Ia hanya bisa tertawa menanggapi komentar-komentar negatif dari para netizen tersebut.

Bagi dia, komentar-komentar seperti itu hanya menambah motivasinya untuk terus membuktika diri sebagai wanita tangguh dibalik kemudi truk yang ia cintai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com