Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Devi Jadi Sopir Truk Perempuan Pertama yang Taklukkan Tanjakan Ekstrem Sitinjau Lauik

Kompas.com - 02/09/2020, 22:57 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Di zaman milenial, satu persatu profesi yang identik dikerjakan oleh laki-laki perlahan mulai ditekuni oleh kaum hawa. Mulai dari polisi, TNI, pilot, olahragawan dan sebagainya.

Devi Nuraisyah Stephani, misalnya, dia berhasil mematahkan anggapan bahwa profesi sebagai sopir truk hanya bisa digeluti oleh pria.

Memang, dia bukan satu-satunya wanita yang menggeluti profesi ini, tapi nama Devo melejit setelah dirinya mempublikasikan rutinitasnya sebagai sopir truk melalui kanal YouTube miliknya.

Hanya butuh tiga tahun bagi Devi untuk menjadi idola di kalangan pecinta mobil-mobil besar tersebut.

Baca juga: Kisah Devi Nuraisyah Stephani, Wanita yang Jadi Sopir Truk Sekaligus YouTuber

Namun, ada saja yang meragukan kapasitas Devi sebagai juru kemudi. Anggapan-anggapan sembrono tentu tak asing ia dengar.

Kendati demikian, toh Devi membuat pembuktian. Dia berhasil menaklukkan jalan yang disebut-sebut sebagai mimpi buruk para pengendara, yakni tanjakan Sitinjau Lauik.

Jangankan mobil berukuran raksasa seperti truk pink yang dikendarai Devi, mobil pribadi pun kerap susah payah melalui lintasan tersebut.

Kepada Kompas.com, Devi mengaku tak memiliki persiapan khusus menghadapi tanjakan tersebut. Mulanya ia hanya ditugaskan perusahaan tempat ia bekerja, Tam Cargo, untuk mengantarkan kiriman barang ke kota Padang, Sumatera Barat.

"Kemarin itu baru pertama kali nyoba jalur Sumatera, kalau sebelumnya kan seringnya jalur Jawa sampai Bali," kata Devi saat ditemui di gudang Tam Kargo, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Cara Devi Nuraisyah Bungkam Pandangan Negatif terhadap Sopir Truk Perempuan

Rasa deg-degan ketika menjalani jalur Sumatera yang terkenal sulit karena dipenuhi tikungan-tikungan tajam dan tanjakan curam, tentu menghampiri Devi. Belum lagi banyak lokasi rawan aksi kriminal bajing loncat (bajilo).

Untungnya, Tol Sumatera kini sudah bisa dilalui. Sehingga pengendara tak harus lagi melalui jalanan yang disebut rawan bajilo tersebut.

Devi pun menyanggupi permintaan dari bosnya tersebut. Ia pun melibas trayek Jakarta-Padang untuk mengantar barang.

Melintasi, jalur baru tentu memiliki tantangan tersendiri. Devi mengaku tak jarang sedikit tersesat di jalan.

"Kalau sopir truk kita enggak bisa pakai Google Maps, karena dia nunjukkinnya jalan tercepat tapi paling cocok buat kendaraan pribadi karena bisa aja dia nunjukkin ke jalan-jalan sempit," ucap Devi.

"Jadi kalau aku lebih ngikutin ke papan petunjuk jalan. Tapi di Sumatera kan papan petunjuk jalannya enggak sebanyak di Jawa, jadi kalau bingung kadang aku berhenti nanya ke sopir truk lain yang lagi lewat," sambung dia.

Akhirnya, ia pun sampai di kota Padang. Di sana, ia sempat diminta oleh bosnya beberapa kali bolak balik Padang-Payakumbuh untuk modifikasi truk pink yang biasa ia gunakan.

Awalnya, Devi hanya lewat jalur Lembah Anai yang terbilang lebih gampang untuk dilewati. Tapi, satu waktu saat sedang di Payakumbuh, Devi kembali ditantang bosnya melewati tanjakan maut Sitinjau Lauik sambil membuat konten dan bertemu dengan penggemar-penggemarnya di sana.

"Jadi waktu itu aku sama sekali enggak ada persiapan apa-apa mau lewat sana. Tapi karena memang dari dulu banyak yang minta aku lewat sana, ya sudah aku coba," kata Devi.

Untungnya, saat itu Devi telah menyelesaikan kiriman barang dari kantornya, sehingga truk dalam keadaan kosong.

Setelah meyakinkan diri, Devi pun meluncur. Dari Payakumbuh ia melewati Bukittinggi kemudian kembali turun lewat Lembah Anai.

Lalu, ia memutar mengarah ke jalur Sitinjau Lauik dan jadilah ia melalui salah satu tanjakan tersulit tersebut.

"Itu bener-bener pertama kali selama aku nyupir, itu pertama kali jalur ekstrem, ya baru itu. Jadi maklum kalau waktu itu aku naik giginya masih kaku-kaku, itu masih mending aku enggak gagal di jalan lah, alhamdulillah," ujar Devi.

Namun, yang luar biasa menurut Devi bukanlah pengalaman melewati tanjakan maut tersebut. Akan tetapi sambutan dari para penggemar dan YouTuber lain yang sengaja menanti Devi melewati tanjakan tersebut.

"Itu abis itu aku sudah ditungguin sama teman-teman di sana, rasanya wah banget. Bahkan aku merasa udah kayak artis," ucap dia.

Begitu turun dari truk, ia langsung dikerubungi para penggemar bahkan rata-rata meminta foto bersama.

Disebut warganet pakai peran pengganti

Adapun pengalaman menjajal tanjakan Sitinjau Lauik itu ia bagikan melalui kanal YouTube miliknya, Driver Shadow17. Ia sengaja mengunggah video yang menunjukkan jalanan dan tampak dalam kabin.

Video itu kini sudah ditonton hingga puluhan ribu orang dari berbagai penjuru Indonesia. Kolom komentarnya pun dipenuhi pujian atas kemampuannya menaklukkan jalur tersebut.

Bahkan, video lain yang diunggah kanal YouTube Sitinjau Lauik Truck Video itu sempat jadi trending YouTube Indonesia.

"Hebat Kartini bermunculan, semoga dilindungi Allah," tulis salah satu netizen dalam kolom komentar video yang Mencatatkan 1,8 juta penonton dalam waktu dua minggu tersebut.

"Dia yang nyetir gue yang deg-degan, nyesek gitu liatnya, semoga selalu dalam lindungan-Nya," tulis komentar lainnya.

Tapi, di antara komentar-komentar pujian tersebut ada satu komentar yang menggelitik Devi. Ia mengatakan ada netizen yang menuduhnya menggunakan peran pengganti dalam video tersebut.

"Iya ada yang bilang aku pakai peran pengganti, katanya aku keliatan kaku waktu masukkin gigi tapi truknya lancar nanjak " ucap Devi.

Ia hanya bisa tertawa menanggapi komentar-komentar negatif dari para netizen tersebut.

Bagi dia, komentar-komentar seperti itu hanya menambah motivasinya untuk terus membuktika diri sebagai wanita tangguh dibalik kemudi truk yang ia cintai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com