BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pelajar berinisial SB (15) di Kabupaten Bekasi mengalami trauma akibat dicabuli pamannya sendiri, Suherman.
Kapolsek Tambun AKP Gana Yudha mengatakan, SB dicabuli selama delapan tahun belakangan. Trauma yang dialami korban membuatnya menjadi takut untuk bertemu pelaku.
“Trauma korban, dia (korban) masih takut, dia belum berani ketemu pelaku, pamannya. kami juga tidak maksa buat ketemu pelaku,” ujar Gana saat dihubungi, Senin (8/9/2020).
Selain itu, korban juga kerap mengurung diri di rumah dan tak mau keluar.
Baca juga: Fakta Pelajar di Bekasi Dicabuli Selama 8 Tahun, Kini Mengurung Diri karena Trauma dan Hamil
Gana mengatakan, pihak kepolisian bekerja sama dengan psikater untuk menyembuhkan trauma yang dialami korban.
“Iya sudah, kami ajukan kerja sama dengan psikiater, sejauh ini dia (korban) masih mengurung diri di rumah,” ucap dia.
Gana mmengaku akan terus memantau perkembangan psikis korban. Jika kasus pencabulan ini bermasalah dengan tumbuh kembangnya, maka pihak Gana berjanji akan melakukan trauma healing terhadap korban.
Dengan begitu, korban diharapkan akan kembali normal dan ceria lagi.
“Iya masih kami pantau dahulu apakah bertambah parah atau sesuatu segala tumbuh kembangnya ke depan, kami terus pantau,” tutur dia.
Baca juga: 8 Tahun Cabuli Keponakan, Suherman Ancam Korban jika Ditolak
Sebelumnya, seorang pelajar berinisial SB (15) dicabuli oleh pamannya sendiri yang bernama Suherman selama delapan tahun.
Kapolsek Tambun AKP Gana Yudha mengatakan, kejadian itu terbongkar saat korban ketahuan hamil tiga bulan oleh orangtuanya.
“Jadi tersangka ini adalah pamannya, korban adalah keponakannya. Ini sudah terjadi sejak tahun 2012. Pengakuannya seperti itu, saat ini kondisi korban sudah hamil tiga bulan,” ucap Gana saat dihubungi, Senin (7/9/2020).
Dia mengatakan, korban ketahuan hamil saat memeriksakan diri bersama orangtuanya ke Puskesmas Desa Lambangsari. Saat itu korban mengeluhkan mual dan sakit perut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.