Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK Uji Kandungan Semburan Air Campur Lumpur di Bekasi

Kompas.com - 08/09/2020, 16:24 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menguji kandungan semburan air bercampur lumpur di sumur milik rumah pribadi milik Manahan Daulaya yang ada di kawasan kolam renang Kranggan, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi.

Lurah Jatirangga Ahmad Appandi menyampaikan, KLHK menguji apakah semburan tersebut mengandung material yang berbahaya atau tidak.

“Kemarin KLHK dengan Dinas Lingkungan Hidup meninjau lokasi semburan gas yang ada di Jatirangga. Mereka juga mengambil sampling gasnya dan sebagian air untuk dites apakah ada unsur pencemaran lingkungan atau tidak,” ujar Appandi saat dihubungi, Selasa (8/9/2020).

Baca juga: Semburan Air Campur Lumpur Tak Berhenti, Sumur di Bekasi Kini Ditutup

Appandi mengatakan, belakangan diindikasikan ada kandungan gas di bawah sumur yang dibor itu. Sebab, menurut dia, di kawasan Kranggan memang dikenal memiliki potensi kandungan gas alam.

Penelitian terhadap sumur itu nantinya juga dibantu oleh ahli geologi.

“Nah memang diindikasi di dalam bawahnya (sumur) itu ada kandungan gas. Kita tidak tahu apakah berupa sumur atau kantong itu, nanti tim teknis atau ahli geologi yang menyimpulkan,” ucap Appandi.

Appandi mengatakan, pihak Dinas LHK juga menyarankan pemilik sumur untuk mengecek kandungan semburan air bercampur lumpur itu ke lembaga lainnya.

Dengan begitu, hasilnya akan dibandingkan antara KLHK dengan lembaga tersebut.

“Artinya selain punya data dari Kementerian, disarankan oleh Dinas untuk cek juga agar hasil lebih akurat. Kami wilayah menunggu hasilnya,” tutur dia.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan rekaman peristiwa semburan air bercampur lumpur layaknya air mancur di salah satu kolam renang di kawasan Jatirangga, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (5/9/2020), beredar di media sosial.

Baca juga: Video Viral Semburan Air Campur Lumpur di Bekasi, Bersumber dari Pengeboran Sumur

Lurah Jatirangga Ahmad Appandi mengatakan, semburan air bercampur lumpur itu berasal dari pengeboran sumur yang berdekatan dengan kolam renang di rumah pribadi.

Affandi mengatakan, sumur itu sudah ditutupi bebatuan dan lempengan baja guna mengurangi volume air bercampur lumpur yang keluar terus-menerus.

Saat ini, kata Affandi, lumpur tak lagi keluar dari sumur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com