Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Budi Mengaku Bercanda Saat Lontarkan Kalimat yang Dinilai Afifah sebagai Pelecehan

Kompas.com - 10/09/2020, 15:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wakil wali kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, ucapannya terhadap Afifah Alia, sesama calon wakil wali kota, yang dikemudian dinilai Afifah sebagai bentuk pelecehan verbal tampaknya tidak terdengar utuh oleh Afifah. Imam juga menyatakan bahwa pernyataan itu merupakan candaan untuk mencairkan suasana.

Afifah menuding bahwa Imam telah melecehkan dirinya dengan melontarkan kalimat "Sekamar sama saya saja, Bu Afifah" saat mereka menjalani pemeriksaan keseahtan di RS Hasan Sadikin Bandung, Selasa (8/9/2020) lalu.

Imam mengatakan, kalimat dia yang disampaikan Afifah itu sudah terpotong. 

"Menurut saya sih tidak mendengar atau mendengarnya tidak komplit. Bisa jadi kan, karena mendengar sesuatu yang tidak enak di dia, akhirnya kalimat berikutnya tidak terdengar," kata Imam saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/9/2020) siang.

Baca juga: Bakal Calon Wakil Wali Kota Depok, Afifah Alia, Mengaku Dilecehkan secara Verbal oleh Lawannya, Imam Budi

"Ada masalah pembagian kamar. Saya bercandain lah (staf) bagian pembagian kamar itu, 'Di kamarnya sendiri sendiri, tidak boleh berdua ya?'"

"(Staf itu menjawab) 'Iya sendiri, Pak'. Saya jawab, 'kalau berdua saya jawab saya bisa sekamar sama Afifah, cucu saya'. Itu kalimat 'cucu saya' itu yang enggak kedengaran sama Afifah," ujar Imam.

Bercanda

Kader PKS sekaligus anggota DPRD Jawa Barat itu berdalih, saat itu dirinya tengah coba untuk mencairkan suasana.

Mereka, menurut Imam, sudah saling melemparkan guyonan sebelum insiden itu terjadi.

"Kami kan calon cuma dua. Pertemuan pertama kami di sana, di RSHS. Ya, enggak enaklah kalau kaku-kaku gitu. Ya sudahlah kami cairkan suasana itu termasuk kelakarnya Bang Pradi," ujar Imam.

Pradi Supriatna merupakan bakal calon wali kota Depok, pasangan Afifah.

"Dia (Pradi) kan memanggil saya 'Abi'. Dia bilang, 'harusnya Abi enggak usah nyalon. Saya sama Pak Wali (Kota Depok saat ini sekaligus pasangan Imam, Mohammad Idris) saja pasti menang'," lanjutnya.

"Saya bilang, 'eh Bang enak saja. Kalau Abang nyalon sama Pak Wali, saya nyalon sama Afifah'. Jadi ada bercandaan diawali begitu."

Afifah sendiri mengatakan, mungkin saja perkataan Imam itu candaan. Namun menurut dia, candaan semacam itu tidak pantas meluncur dari mulut Imam.

"Jika itu adalah candaan, sangat tidak pantas candaan itu dilontarkan oleh calon pemimpin kota. Candaan itu menyiratkan ketidakpedulian terhadap perempuan, candaan yang mengandung pelecehan," aku Afifah melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis siang.

"Apa maksudnya melontarkan 'Sekamar sama saya saja Bu Afifah' ketika pembagian kamar isolasi bagian dari prosedur pemeriksaan kesehatan paslon?" ujarnya.

Pemungutan suara Pilkada Depok 2020 akan diselenggarakan 9 Desember mendatang. Kedua kandidat sama-sama petahana.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya untuk mempertahankan kekuasaannya. Ia akan berduet dengan Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali kota saat ini yang juga Ketua DPC Gerindra Depok, akan berusaha mendepak Idris lewat pilkada. Ia akan berpasangan dengan Afifah, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com