Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Sebut RS Swasta di Bekasi Kekurangan Ruang Isolasi dengan Ventilator

Kompas.com - 11/09/2020, 20:50 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang bertambah di Kota Bekasi mengakibatkan sejumlah rumah sakit swasta rujukan kehabisan ruangan isolasi bertekanan negatif atau Hepa Filter dengan ventilator.

Berdasarkan data sejumlah rumah sakit swasta di Kota Bekasi per Jumat (11/9/2020) ini, ada 500 tempat tidur isolasi yang telah digunakan. Pasien yang dirawat tersebut tidak semua warga Bekasi.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia Kota Bekasi, Eko Nugroho mengatakan, terdapat tiga jenis ruangan isolasi, pertama ruangan isolasi bertekanan negatif dengan ventilator, kedua ruangan bertekanan negatif tanpa ventilator, dan ruangan isolasi biasa.

Dia memaparkan 42 rumah sakit swasta rujukan Covid-19 di Kota Bekasi memiliki daya tampung 464 tempat tidur isolasi.

Baca juga: 329 Jenazah Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di TPU Padurenan Bekasi, Meningkat Sejak Bulan Lalu

"Datanya per hari ini ada 490 sekian (pasien Covid-19), tetapi data itu bergerak terus yah. Ini gejala ringan dan gejala berat. Berarti hampir sebagian besar rumah sakit full, terutama yang butuh ventilator. Jadi kalau misalkan ada kasus berat, Kota Bekasi sudah tidak bisa menampung,” ujar Eko saat dihubungi, Jumat (11/9/2020).

Eko mengatakan ruang isolasi bertekanan negatif di rumah sakit swasta rujukan masih terbatas.

Sebagai informasi, setiap rumah sakit hanya punya 5 persen ruang isolasi bertekanan negatif dengan ventilator.

Dia mencontohkan, jika satu rumah sakit punya 100 tempat tidur, maka minimal ada 5 tempat tidur ruang ICU (Insentive Care Unit). Namun, tempat tidur tersebut di ruang ICU itu dibagi dua digunakan oleh pasien Covid-19 dan pasien non-Covid-19.

“Nah karena kita enggak bisa pakai semua alat ventilator untuk pasien Covid-19. Karena kan masih ada pasien non-Covid-19 juga yang musti ditangani,” kata dia.

Baca juga: Ketua IDI: PSBB Kota Bekasi Tidak Perlu Total Banget

Dia mengakui, keterbatasan tempat tidur isolasi dengan ventilator di rumah sakit ini berpengaruh terhadap angka kematian karena Covid-19.

Sebab kemungkinan pasien Covid-19 dengan gejala berat untuk ditangani dengan cepat akan terkendala karena terbatasnya alat ventilator.

“Kalau yang berat ini penting dicatat kalau kena Covid-19 dan gejalanya berat terutama mereka punya penyakit penyerta itu, sehingga kita tidak mau mendahului takdir tapi angka mortalitasnya (angka kematian) jadi tinggi nanti,” ucap dia.

Namun, ia berjanji pelayanan dan perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit akan tetap dimaksimalkan meski tempat tidur dengan ventilator terbatas.

Ia juga berharap Pemerintah menambah tempat tidur isolasi dengan ventilator untuk menekan angka kematian Covid-19 di Kota Bekasi.

“Kita akan lakukan penanganan semaksimal yang bisa kita lakukan, kalau cari rujukan ke DKI Jakarta juga kan sudah penuh. Maka kita lakukan semaksimal mungkin. Berharapnya sih Pemkot nambah tempat tidur isolasi yang ada ventilatornya,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com