Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangsel Zona Merah Covid-19, Kepatuhan Warga terhadap Protokol Kesehatan Disebut Menurun

Kompas.com - 14/09/2020, 11:59 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebut kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19 terus mengalami penurunan.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, penurunan kedisiplinan itu menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Tangsel menjadi zona merah penyebaran Covid-19.

"Itu yang menjadi keprihatinan kami. Sekarang Tangerang Selatan menurut BNPB kembali ke zona merah lagi," kata Benyamin ketika dikonfirmasi, Senin (14/9/2020).

Menurut Benyamin, berdasarkan hasil evaluasi gugus tugas Covid-19 Tangsel tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan saat ini berada di bawah 80 persen.

Baca juga: PSBB Jakarta Diterapkan, Pemkot Tangsel Perketat Pengawasan di Wilayah Perbatasan

Catatan angka kepatuhan masyarakat Tangsel itu menurun dari sebelumnya yang berada pada kisaran angka 85 persen.

"Memang berdasarkan hasil evaluasi kami, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan terjadi penurunan dari 85 persen sekarang menjadi 78 persen," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, wilayah Tangsel kembali menjadi zona merah penyebaran Covid-19 dengan tingkat risiko penularan tinggi.

Padahal sebelumnya Tangerang Selatan masuk kategori zona oranye Covid-19 dengan risiko penularan sedang.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Deden Deni mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (9/8/2020) lalu.

Baca juga: Jadi Zona Merah Covid-19, Pemkot Tangsel Diimbau Tingkatkan Pengawasan Protokol Kesehatan

Pada rapat tersebut dinyatakan bahwa Tangerang Selatan kini sudah masuk sebagai zona merah penyebaran Covid-19.

"Sebelumnya zona oranye, sekarang naik jadi zona merah. Itu pas kami rapat sama BNPB Rabu kemarin," ujar dia saat dihubungi, Jumat (11/9/2020).

Menurut dia, kenaikan status tersebut seiring dengan angka kasus Covid-19 yang mengalami peningkatan di Tangerang Selatan beberapa waktu belakangan.

Kondisi tersebut dipengaruhi dengan tingginya mobilitas masyarakat dan mulai menurunnya kedisiplinan warga terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Sekarang ya karena susah sekali mengendalikan mobilisasi warga, misalnya yang kerja di Jakarta, terus mungkin mungkin disiplin warga mulai turun lagi," kata dia.

Berdasarkan laporan analisis pada laman https://covid19.go.id/peta-risiko enam wilayah penyangga DKI Jakarta masuk kategori zona merah penyebaran Covid-19.

Enam wilayah tersebut antara lain Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang.

Saat ini, hanya Kota Bogor dan Kabupaten Bogor yang masuk kategori zona oranye Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com