Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang: Bukan Hanya Tenaga Medis, Kita Semua Lelah Akibat Covid-19

Kompas.com - 15/09/2020, 19:18 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menuturkan, pandemi Covid-19 menguras seluruh tenaga bukan hanya tenaga kesehatan tetapi juga pemerintah daerah dan petugas di lapangan.

"Kita ini semua lelah, enggak cuman tenaga medis," ujar Arief saat dihubungi melalui telepon, Selasa (15/9/2020).

Arief mengatakan, tenaga medis yang menjadi benteng terakhir penanganan Covid-19 kondisinya memprihatinkan karena harus bergelut dengan pasien.

Baca juga: Gelar Operasi Yustisi, Polresta Tangerang Beri Sanksi 10 Pelanggar

Di sisi lain, elemen pemerintahan yang ikut bekerja juga mulai kehilangan semangat. Khususnya mereka yang bertugas di lapangan dalam mengingatkan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.

"Karena semua lelah. Mereka babinsa binamas di lapangan terus," kata dia.

Belum lagi, tutur Arief, ketika dia berdiskusi dengan orang-orang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, diprediksi akhir pandemi Covid-19 masih sangat lama.

"Prediksi mereka sampai 2021 lho, walaupun ada vaksin," kata dia.

Untuk itu, kata Arief, dia setuju dengan rencana Gubernur Banten Wahdin Halim untuk melakukan gebrakan bersama razia protokol kesehatan serentak di seluruh kota kabupaten di Provinsi Banten.

Arief berharap gebrakan bersama tersebut bisa mengembalikan semangat seluruh petugas, baik petugas medis maupun petugas lapangan dalam penanganan Covid-19.

"Makanya itu tujuan gebrakan itu (agar) jangan kelelahan dulu," kata dia.

Namun, dia sendiri tidak tahu kapan program gebrakan bersama tersebut akan dimulai.

Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Kota Tangerang terus meningkat. Data dari situs resmi Pemkot Tangerang pada Selasa (15/9/2020) kasus Covid-19 sudah menembus angka 1.067 kasus.

Baca juga: Tembus 1.067 Kasus Covid-19, Pemkot Tangerang Perketat PSBB Tingkat RW

Jumlah tersebut meningkat 25 kasus dari hari sebelumnya yakni sebesar 1.042 kasus positif terkonfirmasi.

Dari jumlah 1.067 kasu tersebut, 834 pasien dinyatakan sembuh atau bertambah 13 pasien, 55 pasien dinyatakan meninggal dunia atau bertambah 1 pasien meninggal dari hari sebelumnya.

Sedangkan untuk pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan sebanyak 178 pasien, bertambah 11 pasien dari hari sebelumnya.

Untuk pasien suspek yang memerlukan perawatan terus bertambah dan kini di angka 748 pasien, bertambah 22 pasien dari hari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com