JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengatakan, 11 pegawai yang bertugas di Balai Kota DKI Jakarta dinyatakan positif Covid-19.
Chaidir merinci, 11 staf tersebut terdiri dari tiga pegawai Biro Hukum dan delapan pegawai BKD.
"Ada 11 lebih kurang staf. Tiga biro hukum, delapan di BKD. Total 11," kata dia saat dihubungi, Kamis (17/9/2020).
Mereka diketahui positif terpapar Covid 19 setelah menjadi tes swab pada Rabu (16/9/2020) kemarin.
Baca juga: Kondisi Jakarta Mengkhawatirkan, Anies: Covid-19 Nyata dan Risikonya Besar
Selain itu, Chadir juga membenarkan kabar bahwa sebelumnya ada dua pejabat di Blok G Balai Kota DKI yang positif Covid-19, yaitu Kepala Bagian Hukum dan Asisten Deputi Pemerintahan.
"Jadi yang satu eselon 3, Kabag hukum terus Asdep," kata dia.
Adapun hari ini, Gedung Blok G Balai Kota DKI Jakarta ditutup sementara dan disemprot disinfektan. Gedung tersebut bakal dibuka kembali dua hari kemudian.
Baca juga: Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Tersisa 223 di RSUD Jakarta, 11 RSUD Penuh
Karena semakin banyak ditemukan pegawai yang positif Covid-19, maka Pemprov DKI juga akan melakukan pengetatan terkait penerapan protokol kesehatan bagi pegawai yang hadir di kantor Pemprov DKI.
"Kita masih ikuti aturan protokol Covid-19. 3M masih kita pakai. Dari instansi kita tes, tracing, treatment," tutur Chaidir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya meminta warga menjadikan kepergian Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah sebagai peringatan tentang kondisi Covid-19 di Ibu Kota yang semakin mengkhawatirkan.
"Saya berharap kepada seluruh warga DKI Jakarta jadikan ini (kepergian Saefullah) sebagai pelajaran, kondisinya memang mengkhawatirkan, dalam artian yang sesungguhnya. Saya selalu menggarisbawahi pesan dari kami tidak pernah ditambahi, tidak pernah dikurangi, saya sampaikan apa adanya," kata Anies usai melepas jenazah Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.
Baca juga: Dua Pejabat Positif Covid-19, Satu Gedung di Balai Kota Jakarta Ditutup 3 Hari
Anies menegaskan, penyakit Covid-19 nyata dan ada di sekitar kita. Dampak terburuk apabila seseorang terpapar Covid-19 adalah meninggal dunia.
Oleh karena itu, Anies kembali mengingatkan warga pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
Anies juga mengimbau warga untuk tetap berkegiatan di rumah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
"Covid-19 ini nyata dan risikonya besar. Ini (kepergian Sekda DKI) adalah contoh nyata dari risiko terburuk apabila terpapar Covid-19. Saya mengajak semua tertib pakai masker, tertib jaga jarak, tertib cuci tangan rutin, tinggallah di rumah kecuali perlu. Jangan bepergian kecuali urgent, kerjakan sebisa mungkin dari rumah," ungkap Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.