Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tangsel Gandeng RS Swasta untuk Swab Seluruh Pegawai

Kompas.com - 18/09/2020, 22:29 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggandeng rumah sakit swasta dalam penyelenggaraan tes swab massal untuk seluruh pegawai.

Ketua KPU Tangsel Bambang Dwitoro menjelaskan, tes swab massal dilakukan untuk melacak kasus baru usai diketahui seorang komisioner dan staf KPU yang dinyatakan positif Covid-19.

KPU Tangsel pilih bekerja sama dengan swasta dibandingkan dengan Dinas Kesehatan Tangsel agar bisa mendapat hasil pemeriksaan lebih cepat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia. Disarankan segera swab test dengan hasil yang lebih cepat dibandingkan sebelumnya," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (19/8/2020).

Baca juga: Penularan Covid-19 di Kantor KPU Tangsel Tak Ganggu Tahapan Pilkada

Menurut Bambang, tes swab massal tersebut diselenggarakan secara mandiri menggunakan anggaran KPU Tangsel dan menghabiskan dana sekitar Rp 87 Juta untuk memeriksa 58 pegawai.

Langkah itu diambil dengan harapan bisa mendapatkan hasil swab yang lebih cepat guna mencegah berlanjutnya penularan Covid-19 di KPU Tangsel.

"Ini kami mandiri, kerja sama dengan RS Swasta. Jadi menggunakan anggaran pribadi KPU Kota Tangerang, biaya tes swab per orang itu kurang lebih Rp 1,5 juta," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang komisioner dan satu staf KPU Tangsel dinyatakan positif Covid-19. Keduanya diketahui terpapar virus corona tipe 2 setelah keluarnya hasil swab pada Rabu lalu.

Ketua KPU Kota Tangerang Selatan Bambang Dwitoro menjelaskan, dua orang tersebut yakni Komisioner Divisi Teknik dan seorang staf pendukung di KPU Tangsel.

Mereka menjalani uji swab pada akhir Agustus lalu sebelum masa pendaftaran bakal pasangan calon. Namun, hasil pemeriksaannya baru didapatkan pada Rabu lalu.

"Tesnya sekitar 29 Agustus, akhirnya baru keluar dua mingguan setelahnya. Saya tanggal 14 September, hasilnya negatif. Kemudian tanggal 16 September keluar (hasilnya), ketahuan ada dua positif," ujar Bambang saat dikonfirmasi, Kamis kemarin.

Pihak KPU Tangsel menyayangkan lamanya waktu keluarnya hasil uji swab sejumlah komisioner dan staf dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel.

Baca juga: 58 Pegawai KPU Tangsel Diuji Swab Setelah Komisioner dan Staf Positif Covid-19

Kedua orang itu terlibat dalam pelaksanaan tahapan pendaftaran bakal pasangan calon Pilkada pada 4-6 September 2020.

"Saya sudah bilang kepada Dinkes, KPU akan melaksanakan pendaftaran dan itu kan melibatkan banyak orang. Tolong segera dikeluarkan hasilnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com