Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Kapasitas RS Rujukan Covid-19 di Depok Kecil, Wajar Cepat Penuh

Kompas.com - 22/09/2020, 13:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko menganggap bahwa Kota Depok kurang banyak menyediakan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit.

Belakangan ini, isu bahwa rumah-rumah sakit rujukan Covid-19 di Depok hampir penuh memang mencuat ke permukaan.

"Ini masalahnya. Saya lihat, kapasitas (rumah sakit untuk pasien Covid-19) di Depok jarang," kata Miko kepada Kompas.com, Selasa (22/9/2020).

"Dan kapasitas setiap rumah sakit itu kecil, sekitar 20-an pasien. Kalau kemudian hanya ada 19 rumah sakit (rujukan Covid-19), ya wajar cepat penuh," imbuhnya.

Baca juga: [Update Covid-19 di Depok]: 50 Kasus Baru, 97 Pasien Pulih

Data terakhir yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Kamis pekan lalu, terdapat 471 tempat tidur untuk pasien Covid-19 di 19 rumah sakit di Depok.

Itu artinya, jika dirata-rata, maka masing-masing rumah sakit menyediakan hanya 24-25 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Kamis lalu, rumah sakit tersebut rata-rata telah terisi 80 persennya oleh pasien Covid-19.

Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 bergejala ringan sudah terisi 153 dari 229 tempat tidur (66,81 persen).

Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 bergejala sedang sudah terisi 147 dari 185 tempat tidur (79,46 persen).

Baca juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Depok Semakin Tinggi, Nyaris 3 Kali Lipat dalam 2 Bulan

Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 bergejala berat sudah terisi 24 dari 32 tempat tidur (75 persen).

Lalu, keadaan darurat dijumpai pada okupansi ICU khusus Covid-19 yang telah terisi 24 dari kapasitas 25 tempat tidur (96 persen).

Miko berujar, keadaan ini mau tak mau membuat Pemerintah Kota Depok sulit merujuk pasien positif Covid-19 yang butuh perawatan ke rumah sakit di dalam kota.

"Jadi, banyak penderita Covid-19 di Depok yang akhirnya bergerak ke Jakarta. Sudah lama," ujar pakar yang sempat menjadi salah satu anggota tim ahli penanganan Covid-19 di Depok itu, namun belakangan mengaku jarang dilibatkan lagi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengakui bahwa pihaknya mesti sesegera mungkin menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19.

Baca juga: 30 Hotel Siap Tampung Pasien Covid-19 Tanpa Gejala di DKI

Akan tetapi, pihaknya mesti lebih dulu menambah tenaga medis yang butuh waktu beberapa pekan.

Ia mengklaim sedang menjajaki komunikasi dengan organisasi profesi dokter (IDI) dan perawat (PPNI).

"Selagi menyiapkan itu, kami sesama Depok, Bogor, Bekasi ada satu jaringan yang saling bersama-sama. Kalau ada orang Depok yang perlu rujukan, kalau rumah sakit di Bekasi atau Bogor itu ada, jadi bisa saling mengisi, sambil kami juga menyiapkan tenaga (medis untuk RS rujukan Covid-19 di Depok)," ungkapnya.

Kota Depok masih menjadi wilayah dengan laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di Bodetabek dan Jawa Barat, dengan total 3.339 kasus positif Covid-19.

Dari jumlah itu, sebanyak 857 pasien sedang ditangani karena terinfeksi virus corona saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com