Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2020, 20:16 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua APINDO Kabupaten Bekasi, Sutomo menyampaikan, agarpengendalian kasus Covid-19 di kawasan industri berhasil, perlu kesadaran karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

Diketahui, kasus Covid-19 di kawasan industri Kabupaten Bekasi yang terus melonjak kini menjadi ancaman.

Bahkan, tercatat ada 46 perusahaan yang melapor bahwa karyawannya terpapar Covid-19.

“Jadi tolak ukur keberhasilan pengendalian Covid-19 bagaimana kesadaran karyawan itu sendiri terkait dengan bahaya Covid-19 ini,” ucap Sutomo saat dihubungi, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: 369 Karyawannya Positif Covid-19, PT Epson Jadi Klaster Industri Terbesar

Sutomo mengaku, perusahaan tak bisa mengawasi sepenuhnya aktivitas karyawan di luar jam kerja.

Meski telah mengisi buku harian bahkan membuat aplikasi pengawasan terhadap karyawan di perusahaan tersebut, menurut dia, tak menjamin karyawan tersebut menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi itu harus, kita mengatakan (di pabrik) bahwa kalian semuanya pakai masker, di rumah cuci tangan, kemudian tidak usah pergi ke area yang membahayakan dan tidak berkumpul dengan komunitas itu tergantung kejujuran karyawan gimana,” kata Sutomo.

Padahal, menurut dia, perusahan telah menerapkan protokol kesehatan sebagaimana diwajibkan Pemerintah.

Selain itu, pembatasan jumlah pekerja di perusahaan tersebut juga telah dilakukan.

“Pembatasan jam kerja bahkan pengurangan jumlah tenaga kerja sudah dilakukan. Bahkan di awal-awal perusahaan meliburkan karena tidak ada pekerjaan. Ada pekerjaan sedikit, maka karyawan separuh bahkan seperempat. Itu sudah berjalan, ada sistem on off, hari ini masuk , besok tidak. Sudah dilakukan, saya tidak yakin bahwa penularan di dalam pabrik,” ujar Sutomo.

Sutomo mengatakan, kasus Covid-19 di kawasan industri itu rata-rata muncul dari imported case. Artinya, karyawan tertular Covid-19 dari luar perusahaan dengan status tanpa gejala.

Karena tanpa gejala, akhirnya virus corona tipe-2 (SARS-CoV-2) yang ditularkan karyawan tersebut bertransmisi ke karyawan lainnya dengan jumlahnya yang banyak.

Apalagi pabrik merupakan ruangan tertutup menjadi tempat rawan penularan Covid-19.

“Jadi di rumah dia tidak disiplin. Lalu masuk ke area ini (perusahaan) dan berkumpul. Ini yang sangat sulit mengontrol orang di luar. Di luar kalau pakai masker, jaga diri betul, ya Insya Allah tidak terjadi. Proses penularan Covid-19 itu kan jelas, ditularkan melaui droplet, kalau mulut dan hidung. Nah di situ (perusahaan) terjadi penularan Covud-19,” kata Sutomo.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Bertambah Signifikan, Berasal dari Klaster Industri

Sutomo menyampaikan, satu-satunya cara mengendalikan Covid-19 di kawasan industri adalah bagaimana Pemerintah lebih gencar mengingatkam masyarakat untuk terapkan protokol kesehatan.

Dengan begitu, tak ada lagi karyawan perusahaan yang tertular.

“Saya menyampaikan ke Jubir, saya sampaikan harus betul dikontrol masyarakat pada umumnya mulai tingkat Kelurahan, RT dan RW. Sanksi sosial kalau perlu diterapkan. Saya melihatnya harusnya ditekankan di situ. Di pabrik pasti terkontrol pasti karena mana berani orang tidak pakai masker di perusahaan. Bisa kena surat peringatan itu," tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Megapolitan
Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara 'Online'

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara "Online"

Megapolitan
F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com