Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tunggu Hasil Kejiwaan Penabrak Petugas Saat Razia Masker untuk Proses Pidana

Kompas.com - 24/09/2020, 14:35 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cakung, Komisaris Polisi Satria mengatakan pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan jiwa dari IBC (50), pria yang menabrak petugas dengan mobil saat menolak diberhentikan ketika operasi yustisi.

Menurut Satria, IBC akan diproses secara pidana jika terbukti tidak mengalami gangguan jiwa.

Pemeriksaan kejiwaan dilakukan setelah melihat perilaku pelaku.

"Untuk tindak pidananya ada karena dia melawan petugas hingga ada korban makanya kita tunggu keterangan lanjut apakah yang bersangkutan alami gangguan jiwa," kata Satria, Kamis (24/9/2020).

Baca juga: Menolak Ditindak karena Tak Pakai Masker, Pria Ini Malah Minta Ditembak Polisi

Polisi juga akan menyelidiki kasus dugaan kekerasan terhadap anak yang dilakukan IBC.

Hal tersebut dilakukan lantaran anak IBC yang berada di dalam mobil saat penindakan Yustisi mengalami luka di bagian tubuh.

"Setelah kita periksa, ternyata ada beberapa luka yang kami duga sundutan dari rokok dan ada lebam-lebam di tubuhnya," kata Satria.

Selain itu, anak tersebut tampak tidak terlalu terurus. Kondisi fisiknya kurus dan mengalami dehidrasi. Kuku sang anak tampak panjang.

"Kita periksa pihak RT tempat dia tinggal, ternyata dia (IBC) ini tinggal berdua saja sama anaknya. Sebelumnya bercerai," kata Satria.

Baca juga: Pria Tak Bermasker yang Bentak Petugas Jalani Pemeriksaan Kejiwaan di RS Polri

Kini, sang anak dirawat di Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Sementara itu, pihaknya masih menunggu hasil tes kejiwaan yang dilakukan RS Polri.

Sebelumnya, peristiwa itu bermula ketika IBC sedang mengendarai mobil dan melewati kawasan Jalan Inspeksi Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (23/9/2020).

Kala itu petugas memberhentikan IBC karena tak mengenakan masker saat mengendarai mobil.

Tak mau berhenti, IBC memilih menancap gas dan menabrak satu anggota satpol PP hingga tersungkur.

IBC akhirnya berhenti dan diminta keluar oleh petugas.

Namun, ketika diminta keluar dari mobil, IBC menolak dengan alasan kelelahan.

"Keluar," kata petugas dalam video rekaman penindakan yang diterima Kompas.com.

"Enggak mau saya keluar," kata pria tersebut.

"Kenapa alasannya?" tanya petugas.

"Saya capek, saya capek," jawab pria itu lagi.

"Kita semua di sini juga capek," kata petugas dengan nada membentak.

"Saya imbau sampai tiga kali ya pak, kalau tidak bapak saya tahan," lanjut polisi.

"Tembak tembak, ayo tembak," kata pria tersebut dengan nada menantang.

"Siapa yang mau tembak bapak?" jawab polisi tersebut.

"Ini ada pistolnya," kata pria tersebut sambil mengisyaratkan pistol yang dimiliki petugas polisi.

Kasatpol PP Jakarta Timur, Budhy Novian saat itu mengatakan pria tersebut diduga gangguan jiwa karena menunjukkan respons seperti itu.

"Dari gejala yang dia tampilkan segala macem sepertinya agak kurang sehat secara kejiwaan," kata dia saat dikonfirmasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com