Agus mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar kejadian yang dialami Trinity tidak terulang kembali ke penumpang lainnya.
"Kami juga berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar pelayanan dapat dilakukan dengan lebih ramah," kata dia.
Dia menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk memperbaiki kekurangan yang dirasakan oleh penumpang.
Selama ini, lanjut Agus, Bandara Soekarno-Hatta berusaha untuk memenuhi fasilitas yang dibutuhkan untuk kenyamanan penumpang.
Baca selengkapnya di sini.
Narapidana terpidana mati Cai Changpan alias Anthoni yang kabur dari Lapas Kelas I Tangerang masih belum ditemukan.
Hingga saat ini, terhitung 13 hari Changpan kabur dengan membuat galian dari sel tahanannya sedalam 3 meter dan menyusuri gorong-gorong hingga keluar dari Lapas.
"Saat ini yang bersangkutan masih dalam proses pencarian tim gabungan," ujar Kepala Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti dalam pesan suara saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/9/2020).
Diketahui, Changpan berhasil kabur dari Lapas Kelas I Tangerang sejak 14 September 2020 lalu.
Baca juga: Profil Cai Changpan, Bandar Narkoba Terpidana Mati yang Dua Kali Kabur dari Penjara
Changpan yang merupakan narapidana kasus kepemilikan narkotika jenis shabu yang divonis mati 2017 silam terekam CCTV saat keluar dari sebuah gorong-gorong di luar Lapas Kelas I Tangerang.
Rika mengatakan, hasil investigasi hingga saat ini masih belum ditemukan keterlibatan petugas Lapas Kelas I Tangerang atas kaburnya Cai Changpan.
"Investigasi Ditjen PAS, Ditjen Kemenkuham maupun Kanwil Banten, juga kepolisian, belum ada yang mengaitkan atau terbukti terdapat keterlibatan dari petugas Lapas (Kelas I) Tangerang sendiri," kata dia.
Baca selengkapnya di sini.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Polisi Ahmad Alexander Yurikho mengatakan, EF, tersangka kasus dugaan pemerasan, penipuan, dan pelecehan melakukan aksinya karena menginginkan uang tambahan.
"Yang bersangkutan menginginkan uang lebih," ujar Alex melalui pesan singkat, Minggu (27/9/2020).
Alex mengatakan, tersangka sendiri mendapat bayaran per shift saat bertugas sebagai tenaga kesehatan di operator rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.
Tersangka mendapat Rp 375.000 untuk sekali shift dari operator rapid test tempat dia bekerja. Untuk lebih jelas, lanjut Alex, keterangan tersangka akan diungkap dalam konferensi pers yang akan diselenggarakan Senin (28/9/2020) besok.
"Besok ya, kita akan rilis," ujar dia.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.