Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selter Transjakarta di Dekat Bundaran HI Dibakar Massa

Kompas.com - 08/10/2020, 18:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selter bus transjakarta yang terletak di Jalan MH Thamrin, tepatnya di depan Pullman Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) sore, dibakar massa.

Salah seorang warga, Joanito (35), mengatakan, massa yang membakar selter adalah massa yang semula berunjuk rasa di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau yang biasa disebut Patung Kuda, di persimpangan antara Jalan Medan Merdeka dengan Jalan MH Thamrin.

"Massa awalnya dipukul mundur oleh polisi di Patung Kuda. Lalu, mereka membakar Selter Transjakarta," ujar Joanito kepada Kompas.com, Kamis petang.

Aksi pembakaran tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Pos Polisi Lalulintas Harmoni Jakarta Pusat Dibakar Massa

Ia kurang mengetahui latar belakang massa yang melakukan pembakaran, apakah dari mahasiswa atau dari buruh.

Diketahui, massa yang berasal dari buruh dan mahasiswa semula melaksanakan unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Meski demikian, tak ada aktivitas di dalam selter bus saat aksi pembakaran terjadi.

Selain membakar, massa juga merusak selter. Dinding selter yang terbuat dari kaca dipecahkan menggunakan kayu dan batu.

Baca juga: Massa Rusak dan Bakar Gedung Kementerian ESDM di Jalan MH Thamrin

Joanito mengatakan, hingga pukul 18.00 WIB, sebagian massa masih berada di dekat selter.

"Ini masih pada berdiri-berdiri di dekat selter. Ada yang duduk juga dan enggak ada polisi di sini. Polisi adanya di dekat Pospol HI," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com