JAKARTA, KOMPAS.com - Sisa-sisa gas air mata masih terasa di sekitar Tugu Tani, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta masih terasa hingga pukul 18.10 WIB pascabentrokan di Tugu Tani.
Sejumlah pengendara motor tampak berhenti lantaran matanya terasa perih.
Pengendara motor terlihat mengucek mata.
“Pak jangan dikucek pak matanya,” kata seorang anggota polisi di sekitar Tugu Tani.
Pengendara juga sempat batuk saat melewati Tugu Tani.
Baca juga: Pukul 17.56 WIB, Tugu Tani Sudah Bisa Dilalui Pengendara Setelah Bentrokan Massa dan Polisi
Bentrokan antara massa perusuh dengan Kepolisian terjadi di sekitar Tugu Tani, Jakarta, Selasa (13/10/2020) sore.
Dikutip dari siaran Kompas TV, massa tampak berkumpul di Jalan Arief Rachman Hakim di dua arah.
Sementara Kepolisian berkumpul di dekat Tugu Tani.
Massa membakar berbagai barang di tengah jalan.
Mereka juga melempar batu ke arah Kepolisian.
Baca juga: Bentrok dengan Polisi di Tugu Tani, Satu Orang Tergeletak di Jalan dan Digotong Massa
Sementara polisi berkali-kali menembakkan gas air mata ke arah massa.
Kerusuhan terjadi pasca-demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Monas.
Awalnya, demonstran membubarkan dengan tertib.
Namun, lemparan botol dan batu terlihat dari arah belakang kerumunan massa.
Massa juga terlihat menyalakan kembang api dan mengarahkan ke arah polisi.