JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat hari ini, 16 Oktober 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasuki tahun ketiga memimpin Ibu Kota. A
walnya, Anies didampingi Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Namun, Sandiaga mengundurkan diri pada Agustus 2018 karena mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Kemudian, posisi Sandiaga digantikan kader Partai Gerindra Ahmad Riza Patria yang resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara pada 15 April 2020.
Pada tahun ketiga kepemimpinannya, Anies dihadapkan pada sejumlah bencana, mulai dari banjir hingga pandemi Covid-19.
Baca juga: 3 Tahun Kepemimpinan Anies, Fraksi PSI Nilai Ada 10 Kemunduran di Jakarta
Kompas.com merangkum dua bencana yang terjadi di Ibu Kota pada tahun ketiga kepemimpinan Anies.
Selepas malam pergantian tahun 2020, DKI Jakarta langsung dirundung bencana.
Banjir langsung menggenangi lima wilayah administrasi Jakarta setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Ibu Kota.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur), curah hujan mencapai 377 milimeter (mm).
Kemudian, dari hasil pengukuran di Taman Mini (Jakarta Pusat), curah hujan tercatat sebesar 335 mm.
Angka tersebut merupakan curah hujan tertinggi yang mengguyur Jakarta, mengalahkan rekor sebelumnya pada tahun 2007 dengan catatan 340 mm per hari.
Banjir menyebabkan sejumlah permukiman penduduk hingga ruas jalan terendam mulai dari ketinggian 30 cm hingga ratusan sentimeter.
Jalan-jalan protokol Jakarta pun tak luput dari rendaman banjir hingga menyebabkan kelumpuhan aktivitas.
Sejumlah transportasi umum mulai dari Transjakarta, KRL, hingga penerbangan di bandara Halim Perdanakusuma juga terpaksa dibatalkan akibat rendaman banjir.
Banjir juga membuat PLN harus memadamkan listrik di sejumlah wilayah demi keselamatan warga.