Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih PSBB, Pemkot Tangerang Hanya Izinkan Bioskop Drive Thru

Kompas.com - 22/10/2020, 17:07 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah belum mengizinkan gedung bioskop di Kota Tangerang beroperasi. Pertimbangan adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih diterapkan di Kota Tangerang.

Selain itu, wilayah di sekitar Kota Tangerang juga masih berstatus zona merah Covid-19.

"Tangsel masih merah, Jakarta masih merah. Kami  riskan mau ngasih kelonggaran karena (Kota Tangerang) masih oranye," ujar dia saat dihubungi melalui telepon, Kamis (22/10/2020).

Arief menyebutkan, saat ini Pemkot Tangerang hanya mengizinkan penyelenggaraan nonton bareng dengan cara drive thru.

Baca juga: Upaya Bioskop Bangkit Lagi meski Dibatasi Aturan-aturan Menonton Saat Pandemi

Hal tersebut sudah direalisasikan di Mall Alam Sutera Tangerang yang mengadakan acara menonton film outdoor dengan sistem drive thru.

"Ada yang di luar yang pakai mobil, yang di Alam Sutera. Namanya Drive in Senja," kata dia.

Arief juga menegaskan belum membuka fasilitas umum dan acara-acara yang mengundang kerumunan seperti acara pernikahan.

Namun dalam waktu dekat, kata Arief, acara pernikahan bisa kembali dilangsungkan dengan beragam protokol yang sedang disusun Pemkot Tangerang.

"Tadi saya suruh bahas (aturan-aturannya), karena pergub baru keluar kemarin," kata dia.

PSBB di Kota Tangerang dan wilayah Provinsi Banten lainnya kembali diperpanjang selama satu bulan. Perpanjangan dimulai per 21 Oktober sampai dengan 20 November 2020.

Data dari situs Pemerintahan Kota Tangerang pada Kamis ini menyebutkan, kasus baru Covid-19 bertambah 11. Kini kasus Covid-19 terkonfirmasi menjadi 2.011.

Dari 2.011 kasus tersebut, sebanyak 1.737 pasien dinyatakan sembuh, 211 pasien dalam perawatan, dan 63 pasien meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com