Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulis Surat ke Anies, Wanita Pembawa Bensin ke Balai Kota Sebut Dirinya Presiden dan Rhoma Irama Wapres

Kompas.com - 28/10/2020, 10:54 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Umum dan Administrasi Sekretariat Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin menjelaskan isi surat yang dibawa seorang wanita pembawa bensin ke gedung Balai Kota DKI, Selasa (27/10/2020) kemarin.

Dalam surat yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, wanita yang belum diketahui identitasnya tersebut meminta pencairan dana melalui Bank DKI.

Namun, tak ada kesinambungan antara kata dan kalimat dalam surat tersebut. Bahkan, wanita itu menyebut dirinya sebagai presiden RI dan penyanyi Rhoma Irama sebagai wakil presiden RI.

"Bahasanya suratnya mau minta duit ke Bank DKI karena dia punya uang di Bank DKI, dia juga mewakili polsek-polsek. Terus dia jadi pemimpinnya dan Rhoma Irama jadi wakilnya, bahasanya enggak jelas," ujar Budi saat dihubungi, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Kronologi Wanita Bawa Bensin ke Balai Kota, Ancam Membakar hingga Mengaku Dianiaya Anggota TNI

Berikut isi surat yang dibawa wanita pembawa bensin dan ditujukan untuk Anies. Isi surat di bawah ini telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Budi.

"Kepada Yang Terhormat Anies Baswedan yang menangani DKI di tempat.

Assalamualaikum Wr Wb

Dengan ini saya menyampaikan surat ini kepada Anies Baswedan. Saya sudah capek sekali dan sudah berulang kali memberikan surat pertemuan, tetapi kamu tidak mau bertemu dengan saya.

Padahal tanpa saya, suara dan gedung, lahan, harta benda, uang rupiah dan kepemimpinan, kedudukan, jabatan itu dari saya. Pura-pura hidupmu masih hidup di jalanan seperti asalmu dahulu pengemis. Setelah saya berikan kamu kesempatan agar kau dipandang oleh rakyat, ternyata kau lupa kulit seperti kacang.

Mungkin asiknya kau menikmati hasil harta benda seorang yang punya harta benda yang sudah kau abaikan, tidak kau pedulikan. Saya mau bertemu kepada kamu sekarang juga dalam rangka sebelum saya kembali ke kepemimpinan kedudukan kepresidenan. Langsung saja saya jadi presidennya dan sebagai wakil presidennya ayah Rhoma Irama.

Saya sekarang ini mengambil posisi kedudukan di kepemimpinan Kapolsek Cawang di Jatinegara. Saya mengambil uang anggaran tunjangan yang berwenang di kepemimpinan saya di harta ini karena rekan-rekan kapolsek lain di wilayah Jakarta ini mengharapkan sekali kepada saya uang tunjangan tersebut sebagai uang saku tunjangan dan uang jalan, dan begitu dengan anggota karena saya belum masuk ke dalam gedung istana.

Saya mengambil uang tunjangan ini di Bank DKI. Khusus di wilayah Jakarta, saya sudah mengambil dalam kesendirian dengan tangan saya sendiri. Penjaga Bank DKI mengatakan kepada saya bahwa saya harus melalui yang menangani DKI yakni Anies Baswedan. Dan saya sudah berkata kepada mereka tidak perlu karena saya yang punya uang rupiah atau dana dari saya, surat keterangan tersebut.

Saya bertanya kepada Anies Baswedan kapan saya memberikan surat keterangan pengambilan uang pinjaman ke Pemda karena Parpol yang berada di Jakarta ini pada tidak terima semuanya. Kita harus bertemu sekarang juga. Demikianlah yang saya sampaikan agar Anies Baswedan langsung bertemu dengan saya sekarang juga.

Harap dapat mengerti, dari yang berwenang, Ibu Negara RI Ernawati Ululaya Nias, anak bunda Ani Yudhoyono/Rhoma Irama pemimpin Kapolsek Cawang, Otista, Jatinegara."

Baca juga: Seorang Wanita Bawa Bensin ke Balai Kota DKI, Diduga Hendak Bakar Gedung

Sebelumnya diberitakan, sebuah video berdurasi 41 detik yang diterima Kompas.com menampilkan seorang wanita paruh baya ditemukan membawa bensin ke gedung Balai Kota DKI Jakarta.

Dalam video tersebut, tampak seorang anggota Polri mengeluarkan bensin yang dikemas dalam botol air mineral dari dalam tas wanita itu. Sedangkan, wanita yang berpakaian serba hitam itu terus berteriak hendak membakar gedung Balai Kota.

"Saya tidak terima, bakar gedung. Saya tidak terima, nyawa hilang," teriak wanita dalam rekaman video tersebut.

Tak hanya membuat kegaduhan di gedung Balai Kota, wanita itu juga melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota TNI ke polisi militer (POM) Kodam Jaya.

Wanita tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Gambir atas dugaan pencemaran nama baik dan mengancam pengrusakan aset negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com