Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Minta Depok Segera Isolasi OTG Covid-19 di Lokasi Khusus

Kompas.com - 30/10/2020, 22:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok hingga kini masih kesulitan dalam menghadirkan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.

Dari total 1.142 kasus aktif yang ada saat ini, Pemerintah Kota Depok baru memiliki satu lokasi khusus isolasi OTG Covid-19, yakni di Pondok Cina.

Itu pun, kapasitasnya hanya 15 kamar, sehingga akan diprioritaskan bagi penduduk sekitar.

Padahal, sekitar 80 persen dari total kasus aktif di Depok merupakan OTG yang isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca juga: [UPDATE] Grafik Covid-19 30 Oktober: Total 7.116 Kasus di Depok

Plt Bidang Penanggulangan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi menyebutkan, Depok sebaiknya segera menemukan tempat untuk isolasi khusus OTG Covid-19.

"Saya tidak tahu kendalanya, di tempat lain sih sudah jalan, banyak. Saya juga sudah kasih tahu ini juga ke teman-teman satgas di Jawa Barat, tolong didorong Depok ini agar segera mulai saja," ujar Dody ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (30/10/2020).

"Kami anu kok, mendukung sekali dan sudah mengirim surat ke teman-teman, kan kita kenal teman-teman BPBD sana (Depok dan Jawa Barat)," imbuhnya.

Dody meminta, Pemerintah Kota Depok tak perlu ragu soal mekanisme pembiayaan. Ia berujar, pemerintah daerah dapat segera berkomunikasi dengan hotel untuk menyulapnya jadi lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.

"Kalau sudah ada yang siap, pakai saja dulu. Kalau soal harga nanti paralel, yang penting hotelnya bersedia," kata Dody.

Baca juga: Polemik Lokasi Khusus Isolasi OTG Covid-19 di Depok, Kini BNPB Sebut Wisma Makara UI Boleh Dipakai

"Jangan khawatir karena nanti kan pembiayaan ditanggung oleh pemerintah pusat dalam hal ini satgas nasional," ia menambahkan.

Arahan dari BNPB agar pemerintah bekerja sama dengan hotel bintang 2 dan 3 sebagai lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 sudah terbit sejak 15 September.

Hingga sekarang, belum ada satu pun hotel yang disulap menjadi lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok.

Sebagai perbandingan, Kota Bekasi sudah lebih awal berhasil menyulap The Green Hotel menjadi lokasi isolasi.

Ketersediaan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 menjadi penting karena sekitar 4 dari 5 pasien Covid-19 di Depok isolasi mandiri di rumah.

Tak menutup kemungkinan, mereka isolasi mandiri di rumah dengan keadaan rumah yang padat, atau harus berbagi atap dengan kalangan rentan seperti balita dan lansia.

Hal ini ditengarai menjadi penyebab di balik melonjaknya penularan virus corona di level keluarga, khususnya di Depok selama 1 bulan terakhir.

Pejabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi mengeklaim, ada sedikitnya 3 lokasi yang digadang akan beroperasi pekan depan sebagai tempat khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok.

"Yang proses administrasi melalui sewa bintang 3, lagi proses administratif (di BNPB) itu 1. Yang proses melalui CSR juga ada satu. Yang komunitas juga satu," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

"Itu kan bagian dari upaya agar bisa berkurang klaster keluarga saat ini. Yang terjadi Agustus-September itu periodenya klaster kantor yang tinggi, sekarang klaster keluarga," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com