Hadir pula perwakilan pemuda peranakan Tionghoa, seperti John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang, dan Tjio Djien Kwie.
Setelah itu, Kongres hari kedua pada Minggu, 28 Oktober 1928, berlangsung di dua tempat berbeda, yakni Oost-Java Bioscoop (sekarang di Jalan Merdeka Utara) dan Indonesische Clubgebouw.
Memori terkait peran Gereja Katedral dalam peristiwa Sumpah Pemuda kini terus dilestarikan untuk para generasi penerus. Tahun lalu, ada pergelaran video mapping peringatan Hari Sumpah Pemuda di Gereja Katedral Jakarta.
Video mapping itu menampilkan lanskap gereja serta wajah tokoh nasional, seperti Soekarno, Muhammad Hatta, dan Budi Utomo.
"Gereja Katedral itu punya peran penting juga dalam Sumpah Pemuda. Apa yang dilakukan ini patut diapresiasi. Mereka ingin membangkitkan kecintaan terhadap sejarah terkait Sumpah Pemuda," tambah Ira.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.