BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya sempat menyematkan label zona merah kepada Kota Bekasi pada Senin (2/11/2020) lalu.
Predikat itulah yang membuat Kota Bekasi sempat jadi satu-satunya zona merah di Jawa Barat. Setelah satu minggu menyandang status itu, Pemkot Kota Bekasi kini mengklaim kondisi malah semakin membaik.
Hal itu dikatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ketika dikonfirmasi Senin (9/11/2020).
Menurut pria yang akrab disapa Pepen ini, membaiknya kondisi Bekasi terlihat dari angka kematian karena Covid-19 yang mencapai 2 persen dari total kasus kumulatif sebanyak 7.325 orang.
Baca juga: Tingkat Pengangguran di Kota Bekasi Naik 2,8 Persen
"Ini sebuah perkembangan ya. Angka kesembuhannya 93 persen, angka kematiannya 2 persen, pasien aktif 5,2 persen," kata Pepen.
Menurut dia, pasien yang sembuh selalu bertambah dari hari ke hari. Namun demikian, dia tak menampik kalau jumlah yang positif juga kerap bertambah. Tetapi, angka kematian dinilai stabil sejak kemarin yakni berjumlah 143 orang.
Selain itu, total 7.325 warga yang pernah dinyatakan positif Covid-19 merupakan 0.03 persen dari jumlah penduduk Bekasi yang mencapai 2,4 juta jiwa.
Karenanya, Pepen meminta warga tak perlu khawatir dengan jumlah kasus positif yang sudah tembus angka 7.000 itu.
Baca juga: Tingkat Pengangguran di Kota Bekasi Naik 2,8 Persen
"Lihatlah jumlah penduduknya, angka itu besar kalau jumlah penduduk di Kabupaten atau kota sebanyak 100 atau 200.000. Ini ada 2,4 juta penduduk, dan angka 7000 juga didapat dari tracking," ucap Pepen.
Dia yakin dengan program swab dan rapid test yang masif pemerintah dapat dengan mudah mengontrol penyebaran Covid-19. Dengan demikian, dia yakin mata rantai penyebaran Covid-19 akan terputus.
Berdasarkan data https://corona.bekasikota.go.id/ yang dirilis Senin, (9/11/2020), total kasus kumulatif sebanyak 7.325 orang. Angka ini naik 67 kasus dibandingkan dengan Minggu (8/11/2020).
Sebanyak 7.325 kasus itu terdiri dari 443 yang masih dalam perawatan, 6.739 yang dinyatakan sembuh dan 143 orang yang meninggal. Jumlah pasien yang meninggal belum bertambah sejak kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.