Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2020, 12:31 WIB

Pada 2020 kini, bangunan dengan dominasi warna hitam dan abu-abu itu meski sudah 89 tahun berdiri terlihat masih tampak terawat lewat pengelolaan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Peninggalan sejarah ini menempati area paling luas di TPU Petamburan.

Jejak sejarah lainnya

Tak jauh dari Mausoleum OG Khouw, ada juga jejak sejarah lain peninggalan dari Negeri Sakura berupa Rumah Guci Abu yang rupanya masih sering ditengok oleh generasi penerusnya.

Kental dengan nuansa oriental khas Jepang, pada bagian muka bangunan terlihat beberapa batu-batu alam yang dihiasi guratan kanji Jepang menjadi prasasti yang menyambut pengunjungnya.

Tampak juga papan informasi untuk pengunjung dari Indonesia dengan ejaan Bahasa Indonesia lama “RUANG TEMPAT MENJIMPAN ABU2 DJENAZAH DJEPANG”.

Jumlah guci abu yang tersimpan di dalam Rumah Guci Abu itu hingga Oktober 2020 berjumlah 79 guci dan masih sering kali ditengok oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Jepang.

“Hanya memang 2020 ini tidak ditengok akibat kondisi pandemi COVID-19. Biasanya perwakilan Kedutaan Besar Jepang sekitar 50 orang itu dalam setahun menengok dua kali di bulan Februari dan Oktober. Mereka datang untuk mendoakan abu-abu orang Jepang yang disimpan di sini,” kata Kepala Satuan Pelaksana TPU Zona 2 Jakarta Pusat Sandra Narwita.

Selain Mausoleum OG Khouw dan Rumah Guci Abu, masih ada jejak sejarah lainnya yang memiliki nilai histori tinggi, yaitu Makam penganut agama Yahudi.

Makam Orang Yahudi TPU Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. ANTARA/Livia Kristianti Makam Orang Yahudi TPU Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Makam itu diyakinkan sebagai jejak Orang Yahudi karena terdapat lambang Bintang Daud serta tulisan dengan huruf Ibrani.

Sandra menceritakan, awalnya ada sekitar enam makam yang teridentifikasi menjadi lokasi persemayaman dan jejak terakhir Orang Yahudi di kala Jakarta masih dikenal dengan sebutan Batavia.

“Pada zaman dulu, Orang-orang Yahudi di Jakarta itu hidup rukun bersama pedagang-pedagang dari Arab di kawasan Passer Baroe. Nah setelah satu per satu meninggal, orang-orang Arab itu lah yang mungkin menguburkan jasad Orang Yahudi di lahan yang saat ini jadi TPU Petamburan,” ujar Sandra.

Tak seberuntung dua peninggalan sebelumnya, makam Yahudi yang ada di TPU Petamburan dapat dikatakan dalam kondisi memprihatinkan.

Hanya ada tiga dari enam makam yang masih berbentuk segitiga selayaknya rumah, sementara tiga lainnya dalam kondisi rusak karena tergerus zaman.

Walaupun masih ada yang berbentuk ‘rumah’, namun terlihat coretan-coretan vandalisme merusak tampak asli makam berusia lebih dari setengah abad itu.

Hal yang disayangkan adalah hingga kini belum ada pihak yang mengaku sebagai ahli waris dari keenam makam itu.

Dampaknya, pengelola TPU Petamburan kesulitan untuk melakukan pemugaran atau membenahi ulang bangunan makam yang kini hanya tersisa tiga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Buktikan Tetangga Tak Bangun Fondasi, Pemprov DKI Terbitkan 3 Rekomendasi

Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Buktikan Tetangga Tak Bangun Fondasi, Pemprov DKI Terbitkan 3 Rekomendasi

Megapolitan
Legendaris di Kota Bogor, Toko Mega Segar Masih Pakai Kertas untuk Bungkus Barang Belanjaan

Legendaris di Kota Bogor, Toko Mega Segar Masih Pakai Kertas untuk Bungkus Barang Belanjaan

Megapolitan
Juru Sita PN Jakarta Barat Ditangkap Bawas MA Usai Diduga Terima Suap

Juru Sita PN Jakarta Barat Ditangkap Bawas MA Usai Diduga Terima Suap

Megapolitan
Lapak Pemulung Ludes Terbakar di Duren Sawit, Warga Cari Harta Tersisa di Antara Tumpukan Puing

Lapak Pemulung Ludes Terbakar di Duren Sawit, Warga Cari Harta Tersisa di Antara Tumpukan Puing

Megapolitan
Pelat Dinas Polri Palsu yang Dipakai David Yulianto Dibeli di Pinggir Jalan Pluit

Pelat Dinas Polri Palsu yang Dipakai David Yulianto Dibeli di Pinggir Jalan Pluit

Megapolitan
Pemasok Senjata dan Pelat Polisi Palsu untuk David Yulianto Seorang Mantan Sekuriti

Pemasok Senjata dan Pelat Polisi Palsu untuk David Yulianto Seorang Mantan Sekuriti

Megapolitan
Pemasok Senjata ke David Yulianto Beli Airsoft Gun di Toko Online

Pemasok Senjata ke David Yulianto Beli Airsoft Gun di Toko Online

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Propam Periksa Anggotanya soal Borgol Kabel Ties Mario, Kompolnas: Memang Perlu Dilakukan

Kapolda Metro Perintahkan Propam Periksa Anggotanya soal Borgol Kabel Ties Mario, Kompolnas: Memang Perlu Dilakukan

Megapolitan
Menengok Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka yang Berbau Busuk

Menengok Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka yang Berbau Busuk

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemasok Senjata dan Pelat Dinas Polri Palsu untuk David Yulianto

Polisi Tangkap Pemasok Senjata dan Pelat Dinas Polri Palsu untuk David Yulianto

Megapolitan
Pria Paruh Baya Tewas di Kamar Kosnya di Tangerang, Diduga karena Sakit

Pria Paruh Baya Tewas di Kamar Kosnya di Tangerang, Diduga karena Sakit

Megapolitan
Soal Uang Rp 53 Juta dari Warga untuk Perawatan Jalan, Riang Prasetya: Saya Setor ke Rekening Kontraktor

Soal Uang Rp 53 Juta dari Warga untuk Perawatan Jalan, Riang Prasetya: Saya Setor ke Rekening Kontraktor

Megapolitan
Pelaku Pukul Pipi Korban dan Lempar Botol saat Ditegur karena Menyalip Antrean di SPBU Daan Mogot

Pelaku Pukul Pipi Korban dan Lempar Botol saat Ditegur karena Menyalip Antrean di SPBU Daan Mogot

Megapolitan
Potret Toko Legendaris di Bogor, Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka dan Tetap Eksis hingga Sekarang

Potret Toko Legendaris di Bogor, Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka dan Tetap Eksis hingga Sekarang

Megapolitan
Konsumsi Sabu, 2 Karyawan Panti Rehabilitasi Narkoba di Pamulang Ditangkap

Konsumsi Sabu, 2 Karyawan Panti Rehabilitasi Narkoba di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com