Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik karena Tangkap Pengemis Berkostum Iron Man, Ini Penjelasan Dinsos Bekasi

Kompas.com - 17/11/2020, 19:54 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Viral di media sosial video seorang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) berkostum Iron Man ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi, Minggu (15/11/2020).

Video penangkapan itu ramai dikomentari setelah diunggah akun Instagram @bekasikinian pada Selasa (17/11/2020).

Dalam video terlihat seorang petugas mencoba menarik PMKS berkostum Iron Man itu.

PMKS itu pun terlihat memohon agar tidak dibawa petugas. Namun permohonan itu tak ditanggapi petugas Satpol PP.

Sambil memegang kotak kardus berisi uang receh, PMKS itupun tetap digiring petugas.

Pak, Pak ntar dulu Pak ya Allah,” kata PMKS tersebut dalam video.

Baca juga: Kisah Hendra Agatama, Guru Matematika Berkostum Iron Man

Video tersebut menggundang reaksi dari warganet. Tak diduga banyak warganet yang justru memberi kritik perlakuan Pemkot Bekasi dalam menangani PMKS.

Pemkot dinilai hanya menangkap tanpa memberi solusi berupa lapangan pekerjaan untuk PMKS itu.

Lewat kolom komentar, warganet menggelontorkan mengutarakan semua kritik itu.

“Ditegur aja baik2, trus rembukan ngomong bae2, cari solusi, mari musyawarah utk mufakat,” kata akun instagram @dwiadiutomo.

“Ya elah pak, dia tu cari mkn, kyk mo nge jamin mkn nya aj,” susul @ullanio_collection berkomentar.

“Kalau setelah ditangkap lalu dipekerjakan ya silahkan, jadi ada solusinya. Tapi kalau setelah ditangkap solusinya disuruh mikir sendiri ya kasihan lah pak. Kan dia juga lagi cari makan, engga kaya bapak digaji sama pemerintah,” tambah akun instagram @dani.wahjono dalam kolom komentar.

Pemkot kurang berikan pelatihan kerja untuk PMKS

Menanggapi kritik tersebut, Dinas Sosial Kota Bekasi pun buka suara. Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Ahmad Yani mengaku setiap PMKS yang ditangkap Satpol PP akan diberikan ke pihaknya untuk dibina.

Selama pembinaan di rumah singgah Mustika Jaya, Bekasi, para PMKS juga diberikan pelatihan kerja.

Namun, dia mengakui pelatihan ini masih belum maksimal. Ilmu yang diberikan dalam proses pelatihan baru berupa teori, belum menyentuh praktik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com