Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Pencurian Bermodus Ban Kempes di Ciputat, Pelaku Acungkan Senjata hingga Dikejar Massa

Kompas.com - 18/11/2020, 08:08 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Komplotan pencuri mengincar pengendara mobil di wilayah Tangerang Selatan. Para pelaku gunakan modus memberitahu 'ban kempes' untuk mengelabui korbannya.

Aksi pencurian dengan modus tersebut baru saja terjadi di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan pada Selasa (17/11/2020).

Korbannya adalah seorang pengendara berinisial IP (32), yang sedang melintas dari arah Sawangan, Depok menuju DKI Jakarta, via Tangerang Selatan.

Baca juga: Curi Tas Pengendara dengan Modus Ban Kempes, 2 Pria Ditangkap Warga di Ciputat

Pencurian dengan modus ban kempes yang terjadi pada Selasa kemarin itu diduga dilakukan oleh empat orang. Mereka berbagi peran satu sama lain untuk memuluskan aksi kejahatannya.

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanitreskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Ciputat Timur Iptu Hitler Napitupulu mengatakan, dua pelaku yang tertangkap mengaku sudah tiga kali melakukan pencurian serupa.

Komplotan pencuri itu beraksi di kawasan Ciputat hingga Pamulang, Tangerang Selatan dengan mengincar pengendara mobil yang berkendara sendirian.

"Dari hasil pemeriksaan tersangka mengakui melakukan aksinya tiga kali," ujar Hitler saat dikonfirmasi, Selasa.

Modus operandi

Hitler mengungkapkan, para pelaku awalnya akan mencari dan mengincar pengendara yang berkendara sendirian. Setelah memastikan hal itu, para pelaku membututi korbannya.

Dua pelaku pun kemudian memberdaya korbannya dengan menginformasikan bahwa ban mobil yang dikendarai kempes dan berpura-pura memberikan bantuan.

Sementara dua orang lainnya langsung ke sisi kiri mobil dan membuka pintu depan untuk mengambil tas yang diletakkan di atas jok.

Baca juga: Polisi: 2 dari 4 Pencuri Bermodus Ban Kempes di Ciputat Masih Buron

Modus tersebut lah yang digunakan untuk melakukan aksi pencurian tas di dalam mobil IR di kawasan Ciputat pada Selasa kemarin.

"Tersangka mendekat mobil korban dengan bilang ban kempes. Saat korbannya turun (untuk mengecek ban), tersangka langsung mengambil tas (di mobil korban)," ujar Hitler.

Setelah mendapatkan barang curian, keempat pelaku langsung tancap gas melarikan diri.

Tepergok warga dan acungkan senjata

Aksi yang dilakukan keempat pelaku itu rupanya diketahui oleh warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Warga dan para pengendara lain yang melintas lantas meneriaki pelaku, kemudian melakukan pengejaran.

Aksi kejar-kejaran dengan pelaku pun terjadi sampai akhirnya keempat pelaku yang menggunakan dua sepeda motor berpencar.

Baca juga: Pengemudi Mobil yang Dikeroyok di Makassar Disebut Todongkan Senjata, Polisi: Belum Ada Laporan

Dua orang yang berperan sebagai pengambil barang di dalam mobil melarikan diri ke arah pertigaan Cirendeu dan menjadikan incaran warga yang akan ditangkapnya.

Melihat ada tiga petugas Dinas Perhubungan (dishub) yang sedang mengatur arus lalu lintas, dua pelaku itu langsung berputar arah sambil mengacung senjata ke arah warga.

"Tiba-tiba dia memutar balik di depan kami bertiga, dan pada saat itu juga pelaku mengacung senjata ke warga yang ngejar," ujar Ilham Hamdani, anggota Danlops 94 Dishub Tangerang Selatan yang berada dilokasi.

Mengetahui warga dan pelaku saling berkejaran, petugas Dishub pun turut melakukan pengejaran.

Tertangkap setelah dikempung massa

Ilham mengatakan, para pelaku kabur ke dalam salah satu perumahan di kawasan Ciputat dan akhirnya ditangkap setelah terkepung massa yang melakukan pengejaran.

Warga bersama petugas Dishub yang menangkap pelaku kemudian membawa keduanya ke sebuah pos polisi dan dilakukan penggeledahan.

Dari tangan pelaku, didapati satu pucuk senjata jenis airsoft gun serta tiga buah tas yang diduga hasil pencurian terhadap pengendara mobil.

"Dia (pelaku) bawa tiga tas. Satu tas berisi barang berharga dibuang pas pengejaran. Itu diamankan oleh warga yang mengejar," kata Ilham

"Yang satu lagi kayaknya dia sempat mencuri sebelumnya enggak tahu di mana dan satu di dalam box. Sudah kosong isinya," lanjut dia.

Dua pelaku lain belum tertangkap

Hitler menjelaskan bahwa dua pelaku yang ditangkap warga dan petugas dinas perhubungan itu langsung digelandang ke Mapolsek Ciputat Timur.

Korban IR pun turut mendatangi kantor kepolisian tersebut dan membuat laporan atas pencurian barang yang dialaminya.

"Yang tertangkap ini tersangka yang melakukan eksekusi," ujar Hitler.

Sementara dua pelaku lain yang bertugas memberi informasi mengenai ban kempes belum berhasil tertangkap dan masih dalam pengejaran.

"Tersangka yang memberikan informasi (ban kempes) ke korban masih DPO," ungkapnya.

Saat ini, kasus pencurian dengan modus ban kempes tersebut ditangani oleh Polsek Ciputat. Polisi pun masih melakukan penyidikan dan penyelidikan sekaligus mengajar kedua pelaku lain yang masih buron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com