Dia berharap dengan terwujudnya pelayanan satu pintu, akan ada banyak investor yang bisa datang dan berinvestasi di Kota Tangerang Selatan.
Baca juga: Disindir Muhamad Urus Izin di Tangsel Banyak Pintu, Ini Reaksi Benyamin dalam Debat Pilkada
"Yang penting adalah cepat tepat dan maksimal kepada masyarakat sehingga investasi yang kami harapkan dapat ke Tangsel karena kami sangat membutuhkan kerjasama yang akan datang ke tangsel, tapi terkendala dengan perizinan yang sangat berbelit-belit," kata Muhamad.
Menanggapi perizinan yang dianggap berbelit oleh Muhaman, calon wali kota nomor urut tiga Benyamin Davnie mengatakan, pelayanan satu pintu di lingkungan Pemkot Tangerang Selatan telah diterapkan sejak beberapa tahun lalu.
Artinya, sistem pelayanan satu pintu yang dimaksud Benyamin sudah diberlakukan ketika Muhamad masih menjabat sebagai Sekda Kota Tangsel.
"Penerapan di Tangerang Selatan sejak beberapa tahun lalu, bahkan saat ini dan beberapa tahun ke belakang wali kota sudah tidak lagi menandatangani perizinan-perizinan," ujar Benyamin.
Benyamin mengatakan, penandatanganan perizinan sudah didelegasikan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mempermudah proses pelayanan.
Bahkan, Benyamin mengeklaim sudah ada pendekatan teknologi dalam memberikan pelayanan sehingga pembiayaan dalam hal perizinan bisa dilakukan semakin mudah.
"Menggunakan pendekatan-pendekatan teknologi dan ini membuat semakin memudahkan dan memurahkan," kata dia.
Sementara itu, calon wakil wali kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan bahwa ke depannya dia dan Benyamin akan menghadirkan platform digital khusus untuk pelayanan perizinan di Tangerang Selatan agar saling terintegrasi.
Baca juga: Kritik Pelayanan Izin di Tangsel dalam Debat, Muhamad: Banyak Pintu, Banyak Atap, dan Tidak Jelas...
"Yang terpenting adalah bagaimana ke depannya kita membuat platform digital untuk semua perizinan terintegritas dalam satu pintu," kata dia.
Memasuki segmen akhir debat perdana kandidat Pilkada Tangerang Selatan, pasangan calon Azizah-Ruhamaben kembali mengkritik kinerja Pemkot dan kondisi Tangerang Selatan.
Calon wakil wali kota Ruhamaben mengatakan, banyak pekerjaan rumah selama ini terabaikan oleh pemerintahan saat ini, yakni Wali Kota Airin Rachmi Diany dan wakilnya Benyamin Davnie
Kondisi tersebut pun dinilainya membuat Tangerang Selatan terasa menjadi kota "otopilot” atau bergerak tanpa adanya pemimpin yang mengendalikan.
“Banyak pekerjaan rumah yang masih terabaikan dan seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah. Wajar jika Tangsel menjadi kota otopilot,” kata Ruhamaben.
Ditambah lagi, kata Ruhamaben, pembangunan yang berlangsung selama ini di Tangerang Selatan sebagian besarnya dilakukan dan dimiliki oleh pihak swasta.
Menurut dia, hal yang wajar apabila masyarakat di Tangerang Selatan selama ini merasa ada ketimpangan, baik dari sisi pemerataan pembangunan maupun kesejahteraan yang tak kunjung terselesaikan.
“Wajar jika pemerataan di Kota Tangerang Selatan tidak dirasakan oleh seluruh masyarakatnya. Wajar jika jurang ketimpangan makin menganga. Wajar jika masalah lapangan kerja, banjir, macet, lingkungan, transportasi, infrastruktur, dan masalah lainnya, seolah tidak menemukan secercah cahaya,” kata Ruhamaben.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.