Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pilkada Tangsel: Azizah-Rohama, Politik Pohon Kelor dan Sindiran Kota Otopilot

Kompas.com - 23/11/2020, 09:15 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Daerah di Kota Tangerang Selatan memasuki babak debat adu gagasan yang sudah diselenggarakan pada Minggu (22/11/2020) malam di KompasTV.

Tiga pasangan calon (paslon) mulai dari paslon nomor urut 1 Muhammad-Rahayu Saraswati (Sara), nomor urut 2 Siti Nur Azizah dan Ruhamaben, dan paslon nomor urut 3 Benyamine Davnie-Pilar Saga Ichsan berebut panggung, saling serang untuk menunjukkan kepantasan mereka dalam memimpin Kota Tangerang Selatan.

Pasangan nomor urut 2 Siti Nur Azizah atau dikenal dengan Azizah Maruf dan Ruhamaben memberikan banyak sindiran terhadap kerja petahana yang dinilai tidak bekerja dengan baik.

Baca juga: Jelang Debat Pilkada Tangsel, Azizah-Ruhamaben Siapkan Mental dan Materi Hasil Blusukan

Ruhamaben dalam penutup debat mengatakan, Tangsel selama 12 tahun seperti tidak ada prestasi khusus yang dicapai oleh daerah dengan julukan "Kota Anggrek" tersebut.

"Masih menyisakan banyak pekerjaan rumah yang masih terabaikan dan seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah," tutur Ruhama dalam sesi penutup debat Pilkada Tangsel.

Ruhama juga mengatakan, Kota Tangerang Selatan sebagai kota otopilot yang berjalan sendiri tanpa adanya pemimpin.

Hal tersebut, kata dia, terlihat dari beragam pembangunan di Tangsel yang banyak dimiliki oleh pengembang swasta, bukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.

Baca juga: Banyak PR Tak Selesai, Azizah-Ruhamaben Sebut Tangsel Kota Autopilot

"Pembangunan Kota Tangsel dimiliki swasta, bukan pemerintah, wajar jika Tangsel menjadi kota otopilot," kata Ruhama.

Dia juga menyindir soal pembangunan yang tidak dirasakan oleh masyarakat Tangsel karena pengembang swasta hanya memiliki segmen tertentu untuk melakukan pembangunan.

"Wajar jika pemerataan pembangunan di Kota Tangsel tidak dirasakan oleh masyarakatnya. Wajar jika jurang ketimpangan makin menganga. Wajar jika masalah lapangan kerja, banjir, macet, lingkungan, transportasi, infrastruktur, dan masalah lainnya seolah tidak menemukan secercah cahaya," kata dia.

Politik pohon kelor

Paslon nomor urut 2 ini lebih banyak menyerang petahana yang berada di nomor urut 3. Azizah mengatakan dalam akhir sesi debat bahwa pemerintahan Kota Tangsel saat ini sudah kebal dengan penderitaan masyarakat Tangsel.

"Masyarakat membutuhkan perubahan, masyarakat membutuhkan udara segar kepemimpinan, karena kepemimpinan saat ini sudah kebal pada penderitaan masyarakat," ujar Azizah.

Dia menyayangkan penderitaan yang dirasakan masyarakat Tangsel, mulai dari ketimpangan sosial, sulitnya mencari lapangan kerja, hingga sekelumit masalah di Tangsel, dibiarkan oleh Pemkot Tangsel saat ini.

"Tetapi, sungguh tidak wajar ketika kita membiarkan masyarakat merasakan penderitaan lebih lama lagi," kata dia.

Baca juga: Daun Kelor Dibahas dalam Debat Pilkada Tangsel, Azizah Sebut Bisa Jadi Solusi Pandemi Covid-19

Dia kemudian menawarkan perubahan untuk Kota Tangsel menuju kota yang lebih baik. Dia kembali menyindir paslon nomor urut 3 petahana dengan menyebut dirinya tidak memiliki beban masa lalu.

"Kami Azizah-Ruhama menawarkan perubahan. Kami memberikan harapan, kami satu-satunya paslon yang tidak memiliki beban masa lalu," kata dia.

Namun, tidak ada satu pun ide dan gagasan yang disebut di akhir sesi tersebut, kecuali gagasan penanaman pohon kelor yang dinyanyikan Azizah di akhir pidatonya.

"Lebat-lebat-lebaaat, lebat pohon kelor, ayo kita semangat, jangan kasi kendor dor dor," kata Azizah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com