"Pelayanan satu pintu satu atap, tapi ternyata banyak pintu banyak atap dan ternyata banyak tempat-tempat yang lain yang tidak jelas pelayanannya," ujar Muhamad dalam debat Pilkada Tangsel disiarkan KompasTV, Minggu.
Tidak hanya itu, Mantan Sekda Tangerang Selatan ini menilai permasalahan pelayanan yang disorotinya terjadi karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Pemerintah Kota kurang terdidik.
"SDM jadi satu hambatan, masih banyak yang belum kita didik, belum banyak kita berikan pelayanan yang sangat maksimal," kata dia.
Untuk itu, kata Muhamad, pasangan Muhamad-Sara akan menghadirkan pelayanan satu pintu di Tangerang Selatan sekaligus mengratiskan biaya untuk pelayanan perizinan.
Dia berharap dengan terwujudnya pelayanan satu pintu, akan ada banyak investor yang bisa datang dan berinvestasi di Kota Tangerang Selatan.
"Yang penting adalah cepat tepat dan maksimal kepada masyarakat sehingga investasi yang kami harapkan dapat ke tangsel karena kami sangat membutuhkan kerjasama yang akan datang ke tangsel tapi terkendala dengan perizinan yang sangat berbelit-belit," kata Muhamad.
5. Pertanyakan nasib TPA Cipeucang yang overload
Tak hanya soal pelayanan perizinan, Muhamad juga menyinggung permasalahan sampah di Tangerang Selatan yang tampaknya sulit diatasi oleh pemerintah kota.
Dia pun mempertanyakan nasib Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang kini sudah melebihi kapasitas dan sudah tidak layak.
“Bagimana sekarang yang sampah yang ada di Cipeucang ini, mau bagaimana?” kata Muhamad ketika memberikan pertanyaan kepada Benyamin dalam debat kandidat.
Baca juga: Tanya ke Petahana dalam Debat, Muhamad: Sampah Overload di TPA Cipeucang Ini Mau Bagaimana?
Sementara itu, Sara mengaku bahwa pihaknya sudah memiliki investor untuk membangun dua pabrik pengolahan limbah.
Pabrik limbah tersebut diharapkan bisa mengatasi permasalahan sampah termasuk juga polusi udara di Tangerang Selatan yang dinilai Sara lebih buruk dari DKI Jakarta.
"Masalah sampah ini luar biasa di Tangsel. Tingkat polusi udara di Tangsel juga lebih tinggi dari DKI Jakarta. Kita juga akan menghadirkan, bukan hanya satu, tapi dua pabrik pengolahan limbah," kata Sara.
Sara menegaskan bahwa biaya pembangunan pabrik pengolahan tersebut akan dikeluarkan oleh investor dan tidak akan menggunakan APBD Kota Tangerang Selatan.
"Kami juga dengan investor yang tidak membutuhkan Rp 1 pun dari APBD. Mereka siap mendirikan pengolahan limbah sampai dengan mau itu dijadikan produk bangunan atau jalan sebagai alternatif aspal di Tangsel," ujar Sara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.