Sementara itu, calon wakil wali kota Sara mengatakan bahwa keberagaman di Tangsel sangat rentan dengan hadirnya ketimpangan sosial dan konflik.
Untuk itu, perlu adanya pemerintahan yang dapat menyatukan keberagam masyarakat di Tangsel. Caranya, dengan menghadirkan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan berpihak pada msayarakat seperti yang akan dilakukan dia dan pasangannya.
“Kami yakin jika warga yang beragam ini dapat bersatu asal kita bisa mewujudkan Tangsel yang 'T' pemerintahannya yang transparan, accountable pemimpinnya, yang 'N' nyata pengabdiannya,” kata dia.
4. Kritik pelayanan perizinan yang berbelit
Dalam debat yang berlangsung kemarin, Muhamad menyinggung soal rumitnya birokrasi perizinan yang di Tangerang Selatan di bawah kepemimpinan Wali Kota Airin Rachmi Diany dan wakilnya Benyamin Davnie.
Muhamad mengatakan bahwa pelayanan perizinan yang seharusnya diatur atau difokuskan menjadi satu pintu justru terasa seperti di banyak pintu dan banyak atap.
Baca juga: Disindir Muhamad Urus Izin di Tangsel Banyak Pintu, Ini Reaksi Benyamin dalam Debat Pilkada
"Pelayanan satu pintu satu atap, tapi ternyata banyak pintu banyak atap dan ternyata banyak tempat-tempat yang lain yang tidak jelas pelayanannya," ujar Muhamad dalam debat Pilkada Tangsel disiarkan KompasTV, Minggu.
Tidak hanya itu, Mantan Sekda Tangerang Selatan ini menilai permasalahan pelayanan yang disorotinya terjadi karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Pemerintah Kota kurang terdidik.
"SDM jadi satu hambatan, masih banyak yang belum kita didik, belum banyak kita berikan pelayanan yang sangat maksimal," kata dia.
Untuk itu, kata Muhamad, pasangan Muhamad-Sara akan menghadirkan pelayanan satu pintu di Tangerang Selatan sekaligus mengratiskan biaya untuk pelayanan perizinan.
Dia berharap dengan terwujudnya pelayanan satu pintu, akan ada banyak investor yang bisa datang dan berinvestasi di Kota Tangerang Selatan.
"Yang penting adalah cepat tepat dan maksimal kepada masyarakat sehingga investasi yang kami harapkan dapat ke tangsel karena kami sangat membutuhkan kerjasama yang akan datang ke tangsel tapi terkendala dengan perizinan yang sangat berbelit-belit," kata Muhamad.
5. Pertanyakan nasib TPA Cipeucang yang overload
Tak hanya soal pelayanan perizinan, Muhamad juga menyinggung permasalahan sampah di Tangerang Selatan yang tampaknya sulit diatasi oleh pemerintah kota.
Dia pun mempertanyakan nasib Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang kini sudah melebihi kapasitas dan sudah tidak layak.