Keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu mengatakan, Kota Tangerang Selatan saat ini merupakan satu-satunya kota di Provinsi Banten yang tidak memiliki sekolah disabilitas.
"Tangsel menjadi satu-satunya kota kabupaten dalam Banten yang belum memiliki sekolah anak berkebutuhan khusus," kata dia.
Sara pun berjanji akan memberikan prioritas untuk pembangunan sekolah luar biasa untuk para disabilitas apabila tepilih sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan.
"Ini harus jadi prioritas," ujar Sara.
3. Singgung keberagaman ras, suku dan agama
Selain menyoroti masalah kesetaraan, pasangan Muhamad–Sara juga menyinggung keberagaman ras, suku dan agama yang ada di Tangerang Selatan. Pasangan calon tersebut menyebut bahwa Tangerang selatan merupakan miniatur Indonesia.
Baca juga: Muhamad-Saraswati dalam Debat Pilkada: Tangsel Bukan Hanya Miniatur Indonesia, tapi Juga Dunia
Muhamad mengatakan, dia dan pasangannya berjanji akan menjaga keberagaman masyarakat dan mencegah terjadinya konflik dalam menjalan pemerintah di kota Tangerang Selatan nantinya.
“Kami dalam melayani dan melaksanakan tidak akan membeda-bedakan antara warga dengan berbagai macam suku, agama, dan budaya,” ujar Muhamad
Muhamad juga berharap agar masyarakat bisa saling menghormati berbeda satu sama lain guna menghindari terjadi konflik.
"Tangsel untuk semua, tidak boleh ada konflik, di mana bumi berpijak di situ langit dijunjung. Tangsel bukan hanya miniatur Indonesia, tapi juga miniatur dunia, seluruh suku bangsa dan dunia ada di Tangsel," ungkapnya.
Untuk itu, kata Muhamad, pihaknya membawa slogan “Tangsel untuk Semua” demi menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Kami ingin mewujudkan Kota Tangsel yang aman dan nyaman dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan juga dibingkai oleh negara persatuan Indonesia dalam Tangsel untuk semua,” kata dia.
Sementara itu, calon wakil wali kota Sara mengatakan bahwa keberagaman di Tangsel sangat rentan dengan hadirnya ketimpangan sosial dan konflik.
Untuk itu, perlu adanya pemerintahan yang dapat menyatukan keberagam masyarakat di Tangsel. Caranya, dengan menghadirkan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan berpihak pada msayarakat seperti yang akan dilakukan dia dan pasangannya.
“Kami yakin jika warga yang beragam ini dapat bersatu asal kita bisa mewujudkan Tangsel yang 'T' pemerintahannya yang transparan, accountable pemimpinnya, yang 'N' nyata pengabdiannya,” kata dia.
4. Kritik pelayanan perizinan yang berbelit
Dalam debat yang berlangsung kemarin, Muhamad menyinggung soal rumitnya birokrasi perizinan yang di Tangerang Selatan di bawah kepemimpinan Wali Kota Airin Rachmi Diany dan wakilnya Benyamin Davnie.
Muhamad mengatakan bahwa pelayanan perizinan yang seharusnya diatur atau difokuskan menjadi satu pintu justru terasa seperti di banyak pintu dan banyak atap.
Baca juga: Disindir Muhamad Urus Izin di Tangsel Banyak Pintu, Ini Reaksi Benyamin dalam Debat Pilkada
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.