Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Muhamad-Sara di Debat Kandidat, Janjikan Lapangan Sepak Bola hingga Singgung Kinerja Petahana

Kompas.com - 23/11/2020, 09:56 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sara mengatakan, pemberian akses permodalan itu perlu dilakukan karena pentingnya partisipasi perempuan, khususnya para ibu yang harus menghidupi keluarganya.

"Memberikan ruang untuk berpartisipasi dalam pembangunan, maka dalam pemberian akses permodalan akan diberikan prioritas untuk single mother atau perempuan yang menjadi mencari nafkah utama," ujar Sara dalam debat Pilkada Tangsel yang disiarkan KompasTV, Minggu.

Selain itu, isu pembangunan dan kesetaraan yang disorotinya juga menyasar pada orang-orang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas.

Keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu mengatakan, Kota Tangerang Selatan saat ini merupakan satu-satunya kota di Provinsi Banten yang tidak memiliki sekolah disabilitas.

"Tangsel menjadi satu-satunya kota kabupaten dalam Banten yang belum memiliki sekolah anak berkebutuhan khusus," kata dia.

Sara pun berjanji akan memberikan prioritas untuk pembangunan sekolah luar biasa untuk para disabilitas apabila tepilih sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan.

"Ini harus jadi prioritas," ujar Sara.

3. Singgung keberagaman ras, suku dan agama

Selain menyoroti masalah kesetaraan, pasangan Muhamad–Sara juga menyinggung keberagaman ras, suku dan agama yang ada di Tangerang Selatan. Pasangan calon tersebut menyebut bahwa Tangerang selatan merupakan miniatur Indonesia.

Baca juga: Muhamad-Saraswati dalam Debat Pilkada: Tangsel Bukan Hanya Miniatur Indonesia, tapi Juga Dunia

Muhamad mengatakan, dia dan pasangannya berjanji akan menjaga keberagaman masyarakat dan mencegah terjadinya konflik dalam menjalan pemerintah di kota Tangerang Selatan nantinya.

“Kami dalam melayani dan melaksanakan tidak akan membeda-bedakan antara warga dengan berbagai macam suku, agama, dan budaya,” ujar Muhamad

Muhamad juga berharap agar masyarakat bisa saling menghormati berbeda satu sama lain guna menghindari terjadi konflik.

"Tangsel untuk semua, tidak boleh ada konflik, di mana bumi berpijak di situ langit dijunjung. Tangsel bukan hanya miniatur Indonesia, tapi juga miniatur dunia, seluruh suku bangsa dan dunia ada di Tangsel," ungkapnya.

Untuk itu, kata Muhamad, pihaknya membawa slogan “Tangsel untuk Semua” demi menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

"Kami ingin mewujudkan Kota Tangsel yang aman dan nyaman dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan juga dibingkai oleh negara persatuan Indonesia dalam Tangsel untuk semua,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com