Perlu diketahui, jalur zonasi PPDB di Jakarta sempat menuai kritikan karena dianggap memprioritaskan anak berusia tua.
Jalur zonasi PPDB Jakarta didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Nomor 501 Tahun 2020 tentang Penetapan Zonasi Sekolah untuk Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021.
Baca juga: Kecewa Jalur Zonasi PPDB DKI, Orangtua Kirim Karangan Bunga RIP Pendidikan ke Balai Kota
Berdasarkan SK tersebut, apabila jumlah pendaftar PPDB jalur zonasi melebihi daya tampung, maka dilakukan seleksi berdasarkan usia, urutan pilihan sekolah, dan waktu mendaftar.
Sejumlah orangtua yang memprotes kebijakan itu mengirim karangan bunga ke Balai Kota DKI Jakarta pada Juli 2020 untuk menumpahkan kekecewaan mereka.
Karangan bunga itu bertuliskan kalimat kekecewaan seperti "Terima kasih pak Gubernur dan Ibu Disdik, anda sudah menghilangkan generasi yang cerdas, dengan kebijakan cerdas".
Ada juga tulisan "RIP pendidikan di Indonesia. Dari anak-anak lulusan angkatan yang kecewa".
Pada Mei 2017, ribuan karangan bunga memenuhi halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat.
Karangan bunga tersebut dikirimkan warga untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat seusai pasangan ini kalah pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Karangan bunga itu juga dilengkapi kata-kata yang menyentuh untuk menyemangati pasangan Ahok-Djarot hingga ungkapan terima kasih.
Tercatat sekitar 5.016 karangan bunga menghiasi halaman Balai Kota DKI Jakarta.
Karangan bunga awalnya diletakkan di dalam kompleks Balai Kota DKI Jakarta, kemudian sampai diletakkan mengelilingi kawasan Monas dan sekitarnya karena keterbatasan tempat di Balai Kota.
Baca juga: Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Raih Rekor Muri
Pendiri Museum Rekor Indonesia (Muri) Jaya Suprana pun memberikan piagam rekor "Parade Papan Bunga terpanjang" kepada Ahok-Djarot.
Piagam telah diberikan oleh Jaya kepada perwakilan di Balai Kota DKI Jakarta pada 4 Mei 2017.
"Berhubung sama-sama sibuk, saya dan Gubernur DKI Jakarta sulit jumpa, maka kami sepakat piagam Muri dikirim ke Balai Kota pada Kamis pagi kemarin," kata Jaya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, 5 Mei 2017.
Awalnya, pihak Muri mencari penggagas karangan bunga yang diberikan kepada Ahok-Djarot untuk dijadikan penerima piagam rekor.
Kemudian, diputuskan bahwa yang menerima piagam rekor tersebut adalah Ahok dan Djarot, sesuai nama yang tertera di tiap karangan bunga.
Sebab, pihak Muri tidak menemukan penggagas pertama kiriman karangan bunga tersebut.
Setelah sekitar dua pekan menghiasi Balai Kota, karangan bunga untuk Ahok-Djarot dibersihkan dan diganti karangan bunga untuk Anies Baswedan-Sandiaga Uno.