Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

62 Vaksinator di Bekasi Dilatih Jelang Pemberian Vaksin Covid-19

Kompas.com - 24/11/2020, 19:09 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan saat ini pihaknya sudah melatih 62 vaksinator Covid-19.

Pelatihan ini dijalankan seluruh relawan yang terdiri dari tenaga kesehatan, anggota Polri dan TNI.

Dezy mengatakan pelatihan ini dirasa perlu lantaran vaksin Covid-19 membutuhkan tata cara penggunaan yang khusus.

Dalam pelatihan tersebut, relawan diajari tata cara menggunakan vaksin seperti cara menggunakan jarum suntik.

Baca juga: Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi Bahas Perkembangan Uji Coba Vaksin Covid-19

Kemiringan jarum suntik vaksin pun juga harus dipelajari secara khusus.

"Misalnya vaksin lain cara nyuntiknya seperti ini. Caranya biar efektif seperti apa," kata Dezy saat dikonfirmasi, Selasa (24/11/2020).

"Misalnya sudut jarum suntik 45 derajat, ada yang 90 derajat, misalnya seperti itu. Itu teknis pelatihannya yang kami sampaikan ke petugas," tambah Dezy.

Selain tingkat kemiringan jarum suntik, para vaksinator juga diajarkan tata cara menyuntik vaksin di permukaan kulit.

Baca juga: Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi Bahas Perkembangan Uji Coba Vaksin Covid-19

Tak sampai di hal teknis saja, pemahaman akan vaksin Sinovac juga akan diajarkan secara detail. Hal tersebut dilakukan agar para relawan memiliki pemahaman penuh terhadap vaksin tersebut.

Nantinya setelah dilatih, para vaksinator diharapkan bisa melatih petugas medis lain yang ada di masing-masing instansi asalnya.

Upaya tersebut dilakukan agar Pemkot Bekasi bisa mencapai target jumlah vaksinator yakni sebanyak 200 orang.

Baca juga: WHO: Vaksin Covid-19 yang Berhasil Harus Didistribusikan dengan Adil

"Kami minta mereka yang sudah dilatih untuk melatih petugas lainnya yang memiliki wewenang untuk itu. Artinya yang dilatih itu perawat, dokter atau bidan," kata Dezy.

Terkait perkembangan uji vaksin, Dezy mengatakan sejauh ini pemerintah tengah menunggu hasil uji fase III hingga bulan Desember 2020.

Sebanyak 1.600 relawan sudah menjalani uji vaksin sampai saat ini. Nantinya hasil uji coba tersebut dievaluasi dan akan jadi pertimbangan pemerintah untuk memproduksi vaksin secara masal.

"Ini hasilnya akan dievaluasi Desember. Setelah evaluasi baru pelaksanaannya, itu pun kalau bagus hasil uji cobanya," tutup Dezy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com