BEKASI, KOMPAS.com - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan saat ini pihaknya sudah melatih 62 vaksinator Covid-19.
Pelatihan ini dijalankan seluruh relawan yang terdiri dari tenaga kesehatan, anggota Polri dan TNI.
Dezy mengatakan pelatihan ini dirasa perlu lantaran vaksin Covid-19 membutuhkan tata cara penggunaan yang khusus.
Dalam pelatihan tersebut, relawan diajari tata cara menggunakan vaksin seperti cara menggunakan jarum suntik.
Baca juga: Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi Bahas Perkembangan Uji Coba Vaksin Covid-19
Kemiringan jarum suntik vaksin pun juga harus dipelajari secara khusus.
"Misalnya vaksin lain cara nyuntiknya seperti ini. Caranya biar efektif seperti apa," kata Dezy saat dikonfirmasi, Selasa (24/11/2020).
"Misalnya sudut jarum suntik 45 derajat, ada yang 90 derajat, misalnya seperti itu. Itu teknis pelatihannya yang kami sampaikan ke petugas," tambah Dezy.
Selain tingkat kemiringan jarum suntik, para vaksinator juga diajarkan tata cara menyuntik vaksin di permukaan kulit.
Baca juga: Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi Bahas Perkembangan Uji Coba Vaksin Covid-19
Tak sampai di hal teknis saja, pemahaman akan vaksin Sinovac juga akan diajarkan secara detail. Hal tersebut dilakukan agar para relawan memiliki pemahaman penuh terhadap vaksin tersebut.
Nantinya setelah dilatih, para vaksinator diharapkan bisa melatih petugas medis lain yang ada di masing-masing instansi asalnya.
Upaya tersebut dilakukan agar Pemkot Bekasi bisa mencapai target jumlah vaksinator yakni sebanyak 200 orang.
Baca juga: WHO: Vaksin Covid-19 yang Berhasil Harus Didistribusikan dengan Adil
"Kami minta mereka yang sudah dilatih untuk melatih petugas lainnya yang memiliki wewenang untuk itu. Artinya yang dilatih itu perawat, dokter atau bidan," kata Dezy.
Terkait perkembangan uji vaksin, Dezy mengatakan sejauh ini pemerintah tengah menunggu hasil uji fase III hingga bulan Desember 2020.
Sebanyak 1.600 relawan sudah menjalani uji vaksin sampai saat ini. Nantinya hasil uji coba tersebut dievaluasi dan akan jadi pertimbangan pemerintah untuk memproduksi vaksin secara masal.
"Ini hasilnya akan dievaluasi Desember. Setelah evaluasi baru pelaksanaannya, itu pun kalau bagus hasil uji cobanya," tutup Dezy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.