Dari mulai sepeda hingga motor listrik telah digarap bersama beberapa rekanan dan vendor lain.
Namun membuat mobil listrik dari nol bak tantangan menarik bagi Ady. Alhasil dia pun menyanggupi proyek tersebut.
Di dalam sebuah garasi sederhana yang disulap jadi bengkel itulah Ady dan karyawannya bertarung dengan waktu untuk membuat mobil bermesin listrik.
Waktu selama dua bulan dan uang sebesar Rp 90 juta pun jadi modal Ady mengerjakan proyek tersebut.
Selama membuat mobil listrik, Ady mengaku menemukan banyak kendala. Kendala paling terasa adalah mencari baterai yang pas untuk tenaga mobil.
Baca juga: Hadirkan Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara, Lexus UX 300e Siap Mengaspal di Indonesia
Sejauh ini, belum ada perusahaan di Indonesia yang menjual secara resmi baterai.
“Sebenarnya kalau perorangan yang membuat baterai jenis itu ada dan jumlahnya sangat sedikit. Sedangkan yang menjual secara umum dalam jumlah besar belum ada,” jelas Ady.
Oleh karena itu, Ady terpaksa harus memesan langsung baterai dan perangkat mesin lain dari China. Waktu pemesanan pun kala itu sempat “ngaret” berbulan-bulan.
Karenanya waktu pengerjaan yang semula direncanakan selama dua bulan molor menjadi empat bulan.
Selain masalah mesin, Ady dan karyawannya pun harus putar otak merangkai bentuk dari kendaraan tersebut. Setiap ukuran seperti tinggi dan lebar kendaraan harus diperhitungkan dengan teliti.
Sebisa mungkin karyanya ini harus sempurna.
Alhasil jadilah mobil bertenaga listrik ini. Dengan daya listrik 200 watt, mobil ini mampu berkeliling 20 sampai 30 meter.
Nantinya, nasib mobil tersebut tidak hanya berakhir sebagai tugas akhir mahasiswa yang dipajang di pelataran universitas.
Dia dan rekan mahasiswa yang lain setuju akan mengikutsertakan mobil tersebut ke Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI).
“Tujuanya akhir nanti akan ambil bagian di KMLI di Bandung. Kita ambil desain sesuai regulasi dan ketentuan perlombaan karena akan diperlombakan di sana,” kata dia.
Jika semua telah selesai, Ady tentu masih punya mimpi lain. Tahun depan bengkelnya yang kini hanya menerima jasa modifikasi sepeda dan service sepeda listrik akan melebarkan sayap ke ranah mobil.
Nantinya dia membuka jasa rakit mobil umum menjadi kendaraan listrik. Tentu ambisi ini timbul karena pangsa pasar kendaraan listrik yang dilihat Ady semakin luas di Indonesia.
“Rencananya seperti itu. Kita mulai dengan modal kantungsendiri saja, tidak minjam ke bank atau cari investor,” tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.