JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan positif Covid-19. Dalam sebuah keterangan tertulis pada Selasa (1/12/2020), Anies menyampaikan bahwa dirinya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes usap (swab) yang hasilnya keluar pada Selasa dini hari.
Saat ini, semua kontak erat, baik keluarga maupun staf yang ada di kantornya, telah dilakukan tes swab.
Anies akan melakukan isolasi mandiri di rumah dinas gubernur di Menteng, Jakarta Pusat. Sementara keluarganya akan melakukan isolasi di rumah pribadinya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Baca juga: Anies dan Riza Patria Positif Covid-19, Pembahasan APBD 2021 Disebut Tetap Berjalan
“Isolasi mandiri akan saya lakukan di tempat yang terpisah dengan keluarga dan akan saya tinggali sendiri. Sementara keluarga akan tetap di kediaman pribadi,” ucap Anies.
Dia juga menjelaskan akan mengikuti seluruh prosedur pengobatan yang akan diberikan dan ditetapkan oleh tim medis.
Anies mengungkapkan, dirinya kemungkinan terpapar Covid-19 dari Riza Patria karena sering berinteraksi cukup dekat dalam beberapa kesempatan kerja.
Dia lalu melakukan swab test pada Minggu, 29 November, dengan menjalankan swab antigen dan hasilnya negatif. Keesokan harinya, 30 November, Anies kembali melakukan swab PCR. Hasil tes tersebut Anies terima pada Selasa dini hari. Dari hasil itu dia dipastikan positif Covid-19.
"Ternyata malamnya, dini hari, saya mendapatkan kalau hasilnya positif. Hasil tes PCR bahwa saya positif Covid-19," kata Anies.
Anies mengatakan, setelah mendapat hasil tes Covid-19, dia memilih langsung mengumumkan hal tersebut dan meminta setiap orang yang pernah berinteraksi dengannya untuk melakukan swab test.
"Bagi siapa pun yang pernah bertemu saya dalam beberapa hari ini, silakan langsung hubungi puskesmas terdekat untuk menjalani tes usap. Dan tim tracing dari dinkes juga akan mendata, akan dicatat semua, dihubungi semua kontak erat, dan seluruh prosedur terkait akan dijalankan," ujar Anies.
Setelah mengetahui dirinya positif Covid-19, Anies mengatakan Kantor Gubernur dan Kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta akan ditutup sementara. Namun ia tidak menyebutkan berapa lama kantor itu akan ditutup.
Kantor Gubernur dan Kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta terpisah dengan Gedung Utama Balai Kota DKI Jakarta. Dengan demikian, kata Anies, Gedung Utama Balai Kota, tempat para staf bekerja, tetap beroperasi.
Anies menyatakan, hal itu dilakukan untuk menjaga agar proses pemerintahan dapat berjalan dengan baik.
"Kantor gubernur dan kantor wagub ini terpisah dengan Gedung Utama Balai Kota, gedung utama tempat staf bekerja. Jadi tetap beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat, supaya proses pemerintahan berjalan dengan baik," kata Anies.
Meski dinyatakan positif dan tanpa gejala, Anies akan tetap memimpin rapat-rapat yang telah dijadwalkan. Rapat itu akan dilakukan secara virtual.