Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Reuni 212, Politisi PKS Sebut 2024 Harus Disiapkan dari Sekarang

Kompas.com - 02/12/2020, 16:20 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengajak peserta reuni Persaudaraan Alumni 212 untuk mulai bersiap menghadapi pemilihan presiden pada 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Mardani dalam acara reuni 212 yang digelar secara virtual, Rabu (2/12/2020).

Awalnya, Mardani bicara soal revolusi akhlak yang gencar digaungkan oleh Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab sepulang dari Arab Saudi.

Baca juga: Rizieq Hadiri Reuni 212 Daring Pakai Masker dan Face Shield, Shooting dari Studio Terpisah

Mardani mengatakan, revolusi akhlak harus dimulai dari pemimpin tertinggi. Oleh karena itu, dia mengajak peserta reuni 212 untuk berhati-hati memilih pemimpin dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Menurut dia, peserta reuni yang diklaim jumlahnya jutaan orang itu harus mulai melakukan persiapan sejak saat ini.

"Buat semuanya, hati-hati memilih pemimpin. (Pilpres) 2024 harus betul-betul disiapkan dari sekarang," kata Mardani yang hadir di studio 1 bersama sejumlah tokoh lain, seperti disiarkan melalui kanal YouTube Front TV.

Namun, sebelum masuk ke 2024, Mardani juga mengingatkan bahwa sebentar lagi akan berlangsung pemilihan kepala daerah serentak 2020. Ia pun berpesan agar warga dapat memilih pemimpin yang berakhlak di saat pencoblosan nanti.

Baca juga: Foto Viral Surat Hasil Swab Positif Covid-19, Rizieq Shihab Akui Sedang Isolasi Mandiri

"(Pada) 9 Desember 2020 kita di 270 titik memilih pemimpin. Pilih pemimpin berakhlak, pilih pemimpin beriman," kata Anggota Komisi II DPR ini.

Selain Mardani, sejumlah politisi lain turut hadir diantaranya pendiri Partai Ummat Amien Rais serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Akademisi Rocky Gerung dan Refly Harun juga turut hadir meramaikan acara.

Tak hanya itu, Presidium KAMI yang juga mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo juga turut hadir secara daring.

Reuni 212 tahun ini digelar daring karena panitia tak mendapatkan izin menggelar kegiatan di Monas akibat pandemi Covid-19.

Adapun gerakan 212 lahir pada 2 Desember 2016 lalu untuk memprotes Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap melakukan penistaan agama. Setelah itu, reuni 212 digelar setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com