JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta meminta pengetatan kembali pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota.
Sebab, menurut Ketua IDI DKI Jakarta Slamet Budiarto, kasus Covid-19 di Ibu Kota terus melonjak dan mengkhawatirkan. Rumah sakit rujukan Covid-19 juga mulai penuh.
Jumlah tenaga medis tidak sebanding dengan jumlah pasien, sehingga lonjakan kasus Covid-19 dikhawatirkan merugikan tenaga medis apabila PSBB tidak diperketat.
"Sekarang kan pasien full semua di RS rujukan, jadi kalau ini berlangsung lama, capek tenaga medis," kata Slamet saat dihubungi, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Mulai Penuh, IDI Minta PSBB Ketat Kembali Diterapkan
PSBB yang diperketat dinilai mampu menurunkan tingkat infeksi Covid-19 yang berpengaruh terhadap kerja tenaga medis.
"Apalagi kalau misal tenaga medis ketularan kan harus off, harus karantina. PSBB diperketat lagi, ini efektif menurunkan infeksi," ucap Slamet.
Seperti diketahui, PSBB transisi yang berlaku selama dua pekan sejak 23 November akan berakhir hari ini.
Pada periode tersebut, angka kematian pasien Covid-19 meningkat setiap hari.
Baca juga: Terus Melonjak, 1.360 Kasus Baru Covid-19 di Jakarta
Hingga Sabtu kemarin, tercatat 2.779 orang meninggal akibat Covid-19. Jumlah kematian ini setara 1,9 persen dari total kasus di Jakarta.
Adapun, akumulasi kasus positif Covid-19 di Ibu Kota adalah 142.630 orang.
Sebanyak 129.067 orang dari total keseluruhan pasien Covid-19 telah dinyatakan pulih. Untuk kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota, saat ini tercatat 10.784 orang.
(Penulis: Nirmala Maulana Achmad / Editor: Irfan Maullana)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.