Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Sumur Resapan Beranggaran Ratusan Miliar Dikritik Jadi Solusi untuk Gerimis, Bukan untuk Banjir

Kompas.com - 09/12/2020, 09:27 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sumur resapan menjadi salah satu program penanganan dan pencegahan banjir di Jakarta. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini mengatakan, lebih dari 3.000 sumur resapan sudah dibuat tahun 2020.

Ribuan sumur resapan tersebut dibangun dengan anggaran Rp 70 miliar.

"Melihat anggaran di tahun 2020 nggak banyak anggarannya sekitar 70 miliaran. Jadi target kami sampai 4.000-5.000-an titiklah. Sekarang masih proses terus, sudah 3.000-an lebih," ujar Juaini.

Prioritas wilayah yang dibuatkan sumur resapan adalah yang rawan banjir seperti Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, ditambah beberapa jalan di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Baca juga: Anggarkan Rp 411 M, Target Pemprov DKI Buat 150.000 Sumur Resapan Selama 2021

"Beberapa lokasi rawan genangan, seperti yang di pinggir jalan di Jakarta Pusat, (di) Jalan Ahmad Yani di Jakarta Timur, Jalan Panjaitan Barat di Green Garden, masing-masing wilayah bikin juga," kata Juaini.

Anggarkan Rp 441 miliar tahun 2021

Pembuatan sumur resapan tersebut tidak terhenti di tahun ini. Program yang dinilai Gubernur Anies Baswedan bisa untuk mencegah banjir akibat hujan lokal itu akan semakin digencarkan.

Tahun 2021, anggaran pembuatan sumur resapan meningkat menjadi Rp 411 miliar dengan target pembuatan sumur mencapai 150.000 titik.

Wilayah yang tidak menjadi prioritas pembuatan sumur resapan hanya di Jakarta Utara. Juaini beralasan, Jakarta Utara adalah wilayah pantai dan memiliki masalah dengan muka air tanah.

Juaini menjelaskan, pembukaan vendor proyek pembuatan sumur resapan untuk tahun depan sudah mulai dilaksanakan. Dia berharap akan ada banyak vendor yang ikut berpartisipasi dalam proyek itu sehingga bisa terlaksana sesuai dengan target waktu yang ditentukan.

"Tentunya dengan banyak vendor bisa tersebar, dibagi-bagi, insya Allah target yang direncanain bisa selesai dengan anggaran yang ada," kata dia.

Ajak masyarakat ikut membuat sumur resapan

Juaini mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dengan membuat sumur resapan di halaman rumah mereka. Masyarakat bisa mengajukan permohonan pembuatan sumur resapan di rumah mereka melalui RW atau Suku Dinas SDA wilayah tempat tinggal.

Setelah diajukan, Biro Pemerintahan akan menentukan RW mana yang layak untuk dilakukan pembuatan sumur resapan. Dinas SDA akan ke lapangan untuk memeriksa model sumur resapan apa yang akan diberikan pada warga yang mengajukan.

Ada beragam sumur yang bisa diterapkan. JIka lahannya sempit bisa menggunakan ukuran sumur 1 meter dengan kedalaman 3 meter.

Baca juga: Dinas SDA Kejar Target 5.000 Sumur Resapan di Akhir Tahun 2020

"Kalau lahan luas kami pakai modular tank yang bisa lebarnya 3 meter seperti di taman. Terus ada juga sumur dalam yang dalamnya dari 10-60 meter, kami lihat kondisi lapangan seperti apa," ujar Juaini.

Diklaim berhasil kurangi genangan

Juaini mengatakan, pembangunan sumur resapan sudah terbukti bisa mengurangi genangan di beberapa titik tempat pembuatan sumur resapan. Ia memberi contoh di  Jalan Ahmad Yani dan Jalan DI Panjaitan Jakarta Timur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com