Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Depok, Kubu Pradi-Afifah Klaim Sedang Kumpulkan Indikasi Kecurangan

Kompas.com - 11/12/2020, 19:25 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kubu calon wali kota-wakil wali kota Depok nomor urut 1 Pradi-Afifah mengeklaim tengah menghimpun laporan-laporan indikasi kecurangan selama rangkaian kegiatan Pilkada Depok 2020.

"Jadi sementara ini banyak laporan yang sedang kami kumpulkan, karena di setiap kelurahan ada saja laporannya, baik dari masa kampanye walaupun pada saat pemungutan suara," ujar sekretaris tim pemenangan Pradi-Afifah, Ikravany Hilman kepada Kompas.com, Jumat (11/12/2020).

"Tidak semua laporan bisa digunakan. Ada yang punya potensi sebagai pelanggaran pidana pemilu, ada yang administratif, kita pilah-pilah. Ini yang sedang dikelola oleh tim hukum kami," tambahnya.

Baca juga: Pilkada Depok, Kubu Pradi-Afifah Enggan Umumkan Penghitungan Suara Versi Internal

Menurut pria yang akrab disapa Ikra, dari sekian indikasi pelanggaran yang sedang mereka himpun, beberapa di antaranya mungkin berpotensi untuk jadi materi gugatan, bahkan "bisa berimplikasi pada diskualifikasi".

Namun, ia enggan sesumbar karena semua indikasi kecurangan yang diklaim terjadi sejak masa kampanye, masa tenang, hingga hari pencoblosan, harus dikaji betul dan melewati proses validasi data.

"Misalnya, ada laporan pembagian uang atau kita kenal sebagai serangan fajar. Nah itu ada laporan-laporan, ada orang yang diwawancara, ada barang bukti yang kita temukan. Cuma ini kan tetap harus kita kembangkan lagi sejauh mana," jelas Ikra.

Baca juga: Himpun Seluruh Data Saksi TPS, Idris-Imam Klaim Menang 55,7 Persen di Pilkada Depok

"Sebelum tanggal 15 Desember sih mudah-mudahan sudah rampung. Kemudian, kami akan rapat dengan tim hukum, tim pemenangan juga nanti pasti kasih pertimbangan. Kalau hanya (indikasi kecurangan di) satu kelurahan ya ngapain, capek-capekin," tambah kader PDI-P itu.

Sebagai informasi, kubu nomor urut 1, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono sudah dua kali mendeklarasikan kemenangan versi penghitungan internal sejak hari pemungutan suara Rabu (9/12/2020) lalu.

Dalam klaim kemenangan itu, Idris-Imam mengaku unggul dengan margin 10-12 persen

Sejauh sistem rekapitulasi yang dimuat di situs resmi KPU hingga sore ini, Idris-Imam juga masih unggul sementara 56 persen berbanding 44 persen suara Pradi-Afifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com