Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2020, 17:23 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga yang hendak mengikuti misa Natal tatap muka di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, tidak diperbolehkan masuk lantaran belum melakukan pendaftaran.

Pria bernama Ben Gobay itu mengaku tidak mengetahui adanya aturan yang mewajibkan jemaat melakukan pendaftaran untuk mengikuti ibadah Natal di Gereja Katedral.

"Saya sudah 21 tahun di sini katedral. Tapi karena aturannya, administrasi yang dibuat oleh manusia ini sebenarnya membatasi para umat," ujarnya di depan Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (25/12/2020).

Ben Gobay sempat bernegosiasi dengan petugas agar diperbolehkan mengikuti ibadah, meski tidak melakukan pendaftaran. Namun, pihak Gereja Katedral tetap menolak.

Baca juga: Seputar Ibadah Natal 2020 di Gereja Katedral, dari Misa Offline hingga Online

Dia akhirnya memahami kebijakan tersebut, meski tetap merasa kecewa lantaran tidak dapat melangsungkan misa Natal di Gereja Katedral pada tahun ini.

"Ya saya satu sisi saya kecewa kenapa dibatasi karena aturan. Kami tidak tahu (aturan). Kami bersahabat dengan corona. Tetap rayakan Natal dengan sukacita, gimanapun," ungkapnya.

Sementara itu, Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie mengatakan, masih ada sejumlah jemaat yang tetap datang ke Gereja Katedral meski tidak memiliki undangan.

"Ada tapi memang tidak banyak. Karena kita tidak sosialisasikan. Kita beri pengertian," ujar Susy kepada wartawan, Jumat.

Pihaknya pun meminta pengertian para jemaat bahwa saat ini terdapat aturan untuk membatasi jumlah peserta Misa Natal demi mengantisipasi penularan Covid-19.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Niat Jemaat Ikuti Misa Natal di Gereja Katedral

"Iya jadi tidak bisa untuk datang langsung tanpa daftar ataupun bukan dari umat paroki ini," kata Susy.

Untuk diketahui, misa Natal secara langsung di Gereja Katedral pada Jumat hari ini akan dibagi menjadi dua gelombang.

Ibadah tatap muka gelombang pertama akan berlangsung pada pukul 11.00 WIB, sementara yang kedua akan dimulai pada sore hari, yakni pukul 17.00 WIB.

Dalam pelaksanaanya, Gereja Katedral membatasi jumlah jemaat yang diperkenankan hadir dalam ibadah natal secara offline.

Hanya tersedia 309 kursi bagi jemaat yang akan melaksanakan ibadah Natal secara langsung atau 20 persen dari kapasitas normal Gereja Katedral.

Mereka yang diperbolehkan mengikuti ibadah tatap muka itu merupakan jemaat yang sebelumnya sudah melakukan pendaftaran secara daring melalui situs belarasa.id.

Setelah melakukan pendaftaran, para jemaat akan mendapat undangan berbentuk barcode sebagai penentu tempat duduk saat ibadah di Gereja Katedral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com