Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Razia Gelandangan di Sekitar Menteng dan Sudirman-Thamrin, 29 Orang Terjaring

Kompas.com - 06/01/2021, 11:27 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat menggelar razia terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Selasa (5/1/2021). Sebanyak 29 orang terjaring dalam operasi ini.

Kasie Penyidik Pengawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Jakarta Pusat, Gatra Pratama Putra mengatakan, razia ini digelar pada Selasa malam, mulai pukul 21.00 WIB.

Sebanyak 40 petugas Satpol PP bersama 10 petugas Suku Dinas Sosial diterjunkan. Sementara sarana prasarana yang diterjunkan mulai dari 3 Unit Mobil Komando, 4 Unit Mobil Patroli, 1 Truk Terbuka, 1 Truk Tertutup, 2 Truk Tertutup Dinsos, dan 3 patroli motor.

Baca juga: Kasatpol PP Sebut Gelandangan di Sudirman-Thamrin Tak Menetap, Hanya Kebetulan Bertemu Risma

"Hasil Kegiatan, 29 orang PMKS yang dijangkau," kata Gatra, Rabu (6/1/2021).

Petugas menyusuri sejumlah lokasi di Menteng, mulai dari Jalan Hos Cokroaminoto, Jalan Cianjur, Jalan Kusuma Atmaja, hingga sekitar Taman Latuharhari.

Petugas juga melakukan penyisiran di jalan protokol Sudirman-Thamrin, kolong flyover Bundaran Semanggi, hingga Shelter Busway Benhil.

Gatra menyebut, 29 gelandangan itu terdiri dari 24 laki-laki dan 5 perempuan. Setelah diamankan petugas, mereka dibawa ke Gelanggang Olahraga Benhil untuk didata oleh petugas Sudin Sosial Jakarta Pusat.

"Selama kegiatan berjalan situasi kondusif," ujar Gatra.

Razia terhadap PMKS ini dilakukan berselang sehari setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini menemukan sejumlah gelandangan dalam blusukannya di sekitar kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

Baca juga: Mensos Risma Temukan Gelandangan di Sudirman-Thamrin, Wagub DKI: Itu Musiman

Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menegaskan, jajarannya memang rutin melakukan razia terhadap PMKS. Bahkan Pemkot Jakpus sudah menawarkan rusun kepada mereka yang tak memiliki tempat tinggal. Namun mereka enggan menempati rusun itu dan justru kembali ke jalanan.

"Karena mata pencaharian dia di situ, dia mulung di daerah Menteng, sulit kita kasih rusun. Kita pernah coba tunawisma taruh rusun, rusunnya kan jauh, itu enggak bakal ditempatin. Gerobaknya ditaruh mana, mulungnya dimana, di rusun enggak bisa mulung, pasti lari," ujar Irwandi, kemarin.

Irwandi menyebut para tunawisma di Jakarta umumnya mempunyai rumah di kampung halaman mereka.

Pemkot Jakpus pun sudah berkali-kali memulangkan para tunawisma yang menggelandang di jalanan ibu kota. Namun mereka kembali datang ke Jakarta karena tak memiliki mata pencaharian di kampungnya.

"Manusia gerobak kan banyak, kita angkutin muncul lagi. Kita pulangin balik lagi. Jadi enggak bisa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com