"Di seluruh Indonesia, ada orang yang belum memiliki rumah mencari tempat berteduh tinggal di tempat paling enak, di antaranya tempat paling enak bagi tunawisma ya di kolong jembatan," ucap Ariza.
Lebih lanjut, Ariza menjelaskan bahwa tunawisma merupakan masalah sosial yang juga terjadi di berbagai dunia.
"Kalau kita ke kota-kota di seluruh Indonesia, bahkan negara maju, juga ada tunawisma yang tinggal berteduh di kolong jembatan," ujarnya.
Pada Selasa (5/1/2021), Ariza juga telah mengomentari blusukan Risma di kawasan Sudirman-Thamrin.
Menurutnya, gelandangan yang diajak berbincang oleh Risma di area tersebut adalah gelandangan musiman.
"Musiman, itu musiman seperti itu terjadi juga waktu awal-awal (pandemi) Covid-19, itu awal (memasuki bulan) Ramadhan juga terjadi beberapa tempat," ujar Ariza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.
Ariza menyebutkan, gelandangan musiman ini tidak hanya terlihat di kawasan Sudirman-Thamrin, tetapi juga ada di beberapa pinggir jalan trotoar lainnya.
Ariza mengaku, ia sendiri pernah melihat banyak gelandangan tidur di trotoar dan berharap belas kasih warga yang lewat di daerah Tendean.
Baca juga: Blusukan Risma Dikritik, Fraksi PDI-P: Saya Harap Politisi Bersikap Dewasa...
"Kejadiannya persis seperti kalau bulan Ramadhan, berharap warga yang mampu yang lewat memberikan bantuan," tutur Ariza.
Pemprov DKI Jakarta, lanjut Ariza, sudah melakukan upaya maksimal untuk menghilangkan gelandangan di Jakarta.
"Memang itu (di) semua kota ada saja, tapi kami kan terus melakukan semua upaya untuk mengurangi bahkan menghilangkan adanya gelandangan, apalagi di daerah-daerah protokol," kata Ariza.
Baca juga: Warga Kolong Jembatan yang Direlokasi Risma Meninggal
Sementara itu, menurut Ariza, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah memerintahkan Dinas Sosial DKI untuk memeriksa pengemis yang ditemui Risma di Jalan Sudirman-Thamrin.
"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," ujar Ariza.
Di sisi lain, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin sudah berkoordinasi untuk menjaring tunawisma di wilayahnya.
Bekerja sama dengan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat, Ngapuli mengungkapkan pihaknya telah melakukan penjaringan tersebut.