Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Pak Ogah di Jalan Daan Mogot Dirazia Satpol PP, Langsung Dibawa ke GOR

Kompas.com - 07/01/2021, 13:20 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak delapan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) terjaring razia yang digelar oleh Satpol PP Jakarta Barat di sepanjang Jalan Daan Mogot, Kamis (7/1/2021).

Delapan orang tersebut merupakan 'Pak Ogah' atau orang yang biasa membantu mengatur jalan.

"Ada delapan PMKS. Mereka itu Pak Ogah semuanya, kan di sepanjang Jalan Daan Mogot ada banyak putaran," jelas Hendrik Simatupang, pengendali razia Satpol PP di Jalan Daan Mogot hari ini.

Sebanyak 20 orang petugas dikerahkan untuk melaksanakan penertiban PMKS hari ini.

Baca juga: Anies Blusukan ke RS Fatmawati, Temui dan Beri Semangat Petugas Medis

"Ada 20 orang ya petugas, mulai dari jam sepuluh (WIB) tadi, sampai pukul 12.00 WIB lah," jelasnya.

Hendrik menjelaskan bahwa pengamanan terjadi secara lancar, tanpa adanya perlawanan maupun kejar-kejaran.

Selanjutnya, kedelapan orang tersebut dibawa ke GOR Cengkareng untuk mendapatkan pembinaan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.

Para PMKS diwajibkan melaksanakan tes cepat Covid-19 di GOR Cengkareng.

"Di-rapid (test) dulu, kalau ada yang reaktif nanti kita arahkan untuk dapat pelayanan kesehatan yang dibutuhkan," lanjutnya.

Selain menjalankan tes cepat Covid-19, para PMKS juga didata oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.

Baca juga: Gelandangan di Jakarta Makin Banyak, Kadinsos Jakpus Curiga Efek Blusukan Risma

Menurut salah seorang petugas Sudinsos Jakbar, jika para PMKS masih memiliki keluarga, mereka akan dikembalikan ke keluarga masing-masing.

Namun, apabila sudah tidak lagi memiliki keluarga, para PMKS akan dibina lebih lanjut oleh dinas sosial.

Hendrik menjelaskan bahwa razia PMKS ini masih akan dilanjutkan dalam waktu dekat.

"Masih lanjut (razia), nanti targetnya akan berbeda lagi dan di lokasi yang berlainan juga," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com