Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Blusukan Risma di Ibu Kota, Tanggapan Pemprov DKI dan Pembelaan Kemensos

Kompas.com - 07/01/2021, 13:40 WIB
Ivany Atina Arbi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) belakangan menjadi sorotan karena aksinya melakukan blusukan di Ibu Kota Jakarta pasca dilantik pada akhir Desember lalu.

Pada hari-hari pertamanya berkantor di Kementerian Sosial (Kemensos), Risma sudah menemui beberapa pemulung dan tunawisma di pusat Kota Jakarta dan menawari mereka sejumlah bantuan, termasuk tempat tinggal.

Aksi ini menuai pro dan kontra dari masyarakat. Banyak yang menilai bahwa blusukan yang dilakukan oleh mantan Wali Kota Surabaya itu hanyalah pencitraan belaka.

Meski demikian, ada juga yang mendukung kegiatan Risma dan menganggap blusukan itu merupakan bentuk keseriusan bekerja.

Baca juga: Wagub DKI: Saya Yakin, Bu Risma Tidak Hanya Blusukan di Jakarta...

Tanggapan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Ketika dimintai tanggapan tentang aksi blusukan Risma, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku heran bagaimana bisa Risma menemukan tunawisma di jalan protokol Ibu Kota, Sudirman-Thamrin.

"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin," ujar pria yang akrab disapa Ariza tersebut di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Jabat Menteri Sosial, Risma Akan Tetap Blusukan

Menurutnya, jalan protokol tersebut sering dilalui pejabat dan tamu negara sehingga apabila ada tunawisma yang menetap di sana, pasti akan menjadi perbincangan publik jauh-jauh hari.

Ariza pun mengaku, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah memerintahkan jajarannya untuk memeriksa latar belakang tunawisma yang ditemui Risma di kawasan Sudirman-Thamrin.

"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," imbuhnya.

Baca juga: Perjalanan Karier Risma, dari PNS Idola Masyarakat Surabaya, Wali Kota, Kini Menteri Sosial

Menanggapi aksi blusukan Risma yang hanya di Ibu Kota, Ariza yakin nantinya Menteri Sosial tersebut juga akan melakukan kunjungan ke daerah-daerah lain.

"Saya yakin Bu Risma tidak hanya blusukan di Jakarta, tapi juga akan melihat Papua, Aceh, NTT, Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Barat, termasuk Jawa Timur," kata dia.

Pembelaan Kemensos atas kontroversi blusukan Risma

Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan, blusukan yang dilakukan oleh Risma adalah dalam rangka menjalankan program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Blusukan dilakukan untuk memetakan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS, lanjut Wiwit.

"Agar dapat dicarikan solusinya secara komprehensif dan terkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemda terkait," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com