Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tak Sadarkan Diri, Seorang Ibu Meninggal Dunia Saat Antre BLT di Ciledug

Kompas.com - 15/01/2021, 08:16 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang ibu meninggal dunia ketika tengah mengantre bantuan langsung tunai (BLT) di daerah Ciledug, Kota Tangerang, Kamis (12/1/2021).

Informasi tersebut datang dari Kapolsek Cileduk Kompol Wisnu Wardana.

Wisnu mengungkapkan, lokasi pembagian BLT itu tepatnya di Kelurahan Sudimara Barat, Ciledug.

Baca juga: UPDATE 14 Januari: Tambah 59 Kasus Covid-19 di Kota Tangerang, 428 Pasien Masih Dirawat

Ibu yang meninggal dunia tersebut diketahui bernama Ngati (56), warga Jalan Rawa Salak, Sudimara Barat, Ciledug.

"Meninggal dunia dengan jenis kelamin perempuan di lokasi pembagian BST," kata Wisnu ketika dikonfirmasi TribunJakarta.com.

Menurut keterangan Wisnu, Ngati yang sedang mengantre tiba-tiba saja tak sadarkan diri di lokasi BST.

Ketika diperiksa oleh orang-orang di lokasi, kondisi Ngati sudah tidak bernyawa.

"Kemudian korban tidak sadarkan diri. Kemudian korban dicek kondisinya. Korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa," beber Wisnu.

Oleh orang-orang di lokasi, Ngati lantas dilarikan ke Puskesmas Ciledug.

Meski begitu, dokter yang bertugas juga menyatakan bahwa Ngati telah wafat.

Mendengar kabar tersebut, polisi langsung melakukan penyidikan dan pemeriksaan terhadap Ngati, serta olah TKP.

Baca juga: Banyak Pelaku Usaha Nakal di Tangerang, Buka Lagi Toko Setelah Disuruh Ditutup Satpol PP

Dari hasil pemeriksaan, Wisnu menyebut bahwa tidak ada bekas penganiayaan di tubuh Ngati.

Dugaan awal, kata Wisnu, penyebab Ngati meninggal adalah karena sakit jantung yang diidapnya.

"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan, di tubuh korban tidak di temukan tanda- tanda kekerasan dan dugaan kuat korban meninggal dunia dikarenakan sakit," papar Wisnu.

(Penulis: Jaisy Rahman Tohir/Editor: Wahyu Aji)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ngati Tak Sadar Lalu Meninggal Dunia Saat Antre Bansos di Ciledug, Ini Dugaan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com