Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Meski Sudah Divaksin, Tetap Harus Disiplin Protokol Kesehatan

Kompas.com - 15/01/2021, 15:25 WIB
Rosiana Haryanti,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan kepada para penerima vaksin mengenai pentingnya menjaga protokol kesehatan, kendati mereka telah divaksinasi.

"Meskipun sudah mendapatkan vaksin maka kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan harus kita tegakkan sama-sama," ucap Anies, Jumat (15/1/2021).

Anies menyebut, masyarakat selama ini hanya fokus agar tidak terpapar. Padahal saat ini seharusnya masyarakat juga harus mementingkan agar mereka tidak menularkan virus ke orang lain.

Baca juga: Jadi Penyintas Covid-19, Anies Donorkan Plasma Konvalesen

Dia meminta agar masyarakat yang telah divaksin turut menyosialisasikan pengalamannya.

"Tapi yang tidak kalah penting adalah menjadi bagian yang tidak menularkan. Jadi pesan penting dalam program vaksinasi ini adalah, Alhamdulilah kita bisa terlindungi, sekarang mari tanggung jawab kita melindungi yang lain agar yang lain tidak terpapar," kata Anies.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pencanangan program vaksinasi di Ibu Kota. Dalam program ini, sebanyak 23 orang hadir untuk disuntik vaksin.

Mereka adalah perwakilan dari berbagai unsur yang terdiri dari tenaga kesehatan, pejabat publik, hingga tokoh masyarakat.

Adapun vaksin yang diberikan adalah vaksin Covid-19 Sinovac yang telah didistribusikan ke puskesmas-puskesmas di DKI Jakarta.

Baca juga: Divaksin Covid-19 Lalu Pesta Tanpa Protokol Kesehatan, Raffi Ahmad Digugat ke Pengadilan

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, sebanyak 60.000 tenaga kesehatan ditargetkan menerima vaksin.

Nantinya, kelompok masyarakat lain yang berusia 18-59 tahun di Jakarta juga akan divaksinasi. Adapun jumlahnya mencapai 7,9 juta orang.

Widyastuti menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari sekitar 130.000 orang tenaga kesehatan, sekitar 500.000 pemberi layanan publik, sekitar 3 juta kelompok rentan secara geospasial.

Kemudian, kelompok usaha sekitar 2 juta orang, dan kelompok lansia.

Kendati vaksin ditujukan bagi masyarakat dengan batas umur tertentu, tetapi dia menyebutkan ada kelompok lansia tertentu yang juga bisa menerima vaksin. Jumlahnya sekitar 980.000 orang.

"Jadi memang ada informasi dari Kementerian Keseshatan, bahwa selain umur 18-59 tahun juga ada kelompok lansia tertentu yang bisa diberikan, itu sebanyak 980.000 lebih," kata Widyastuti.

Baca juga: Menilik Kesiapan DKI Jakarta Jalankan Vaksinasi Covid-19...

Sementara itu, Pandemi Covid-19 di Jakarta makin mengkhawatirkan, terlihat dari laporan harian terkait data kasus Covid-19 yang tidak kunjung melandai.

Data Kamis kemarin, Pemprov DKI Jakarta merilis kasus Covid-19 di Jakarta bertambah 3.165 kasus.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 217.897 kasus.

Tak hanya itu, banyaknya kasus baru Covid-19 juga berdampak pada bertambahnya jumlah pasien aktif Covid-19 yang harus dirawat.

Per kemarin, ada 20.499 pasien Covid-19 di Jakarta yang dirawat atau isolasi. Akumulasi pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia dalam sepekan terakhir juga makin tinggi.

Tercatat ada 41 pasien meninggal dunia, kemarin. Dengan demikian, kasus kematian akibat Covid-19 dalam sepekan terakhir mencapai 241 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com