Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Kebutan-kebutan di Sekitar Istana, Diberhentikan, Kena Sanksi Push Up

Kompas.com - 17/01/2021, 13:13 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi kebut-kebutan pengendara motor di sekitar Istana Negara Jakarta terus terjadi. Berisiknya suara dari knalpot racing motor sangat menganggu.

Banyak pengendara motor memacu kendaraannya di dekat Istana Negara khususnya dari perempatan Harmoni, Jalan Majapahit hingga Jalan Medan Merdeka Barat.

Pantauan Kompas.com pada Minggu (17/1/2021) pukul 02.30 WIB, di dekat Istana Presiden, motor-motor dengan knalpot racing berseliweran di dekat Istana Negara.

Motor-motor dari arah Jalan Ir. Juanda tampak melaju dengan kencang.

Selain itu, motor dari arah Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit juga terlihat kebut-kebutan setelah lampu lalu lintas berwarna hijau.

Suara knalpot terdengar menggema.

Diingatkan petugas

Sekitar pukul 02.30 WIB, Kompas.com sempat melewati pintu samping Sekretariat Negara di Jalan Majapahit.

Di sana, ada sejumlah petugas pengamanan di kawasan Istana Presiden yang berjaga.

Mereka menghentikan dan mengingatkan pengendara motor untuk mengurangi kecepatan saat melewati kawasan Istana Negara.

“Ini kebut-kebutan sungguh meresahkan masyarakat,” ujar seorang petugas di pintu Sekretariat Negara saat ditemui Kompas.com.

Sejumlah pengendara motor dihentikan petugas di Sekretariat Negara. Mereka menjalani sanksi sosial seperti push up dan jumping jacks.

“Terima kasih, Pak. Mohon maaf ya,” kata seorang pengendara saat menerima kunci motor dan mendorong motor.

“Ya, pelan-pelan kalau lewat sini (Istana Negera). Hati-hati, bahaya kalau ngebut,” ujar salah satu petugas sambil menepuk pundak pengendara motor.

Selama 30 menit, ada sekitar 10 motor yang diberhentikan.

Ada pengendara motor yang sempat terjatuh saat petugas keamanan di kawasan Istana Negera berusaha menghentikan dan mengingatkan pengendara motor.

Mereka kemudian berbalik arah ke arah Harmoni.

Jalan ditutup

Beberapa jalan di sekitar Gambir ditutup. Pantauan dini hari tadi, jalan dari arah Medan Merdeka Timur ke arah Medan Merdeka Utara sudah ditutup.

Pertigaan Jalan Perwira ke Jalan Lapangan Banteng Barat hingga mengarah ke Gedung Pertamina juga ditutup.

Penutupan dilakukan menggunakan water barrier, mobil polisi, dan dijaga oleh aparat kepolisian.

Meskipun beberapa jalan telah ditutup, pengendara motor sempat memanfaatkan lurusnya Jalan Veteran Raya dan Jalan Merdeka Barat untuk kebut-kebutan.

Motor-motor berjejer di depan pinggir Jalan Medan Merdeka Timur tepatnya di depan Stasiun Gambir.

Penjual kopi keliling juga berkeliling untuk menyediakan kopi dan rokok untuk pengendara motor.

Sekitar pukul 02.15 WIB, mereka tampak berkerumun dan tak menjaga jarak. Beberapa orang terlihat tak memakai masker.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Lilik Sumardi mengatakan, anggota Polres Metro Jakarta Pusat sudah melakukan pencegahan terjadi aksi kebut-kebutan di seputaran Monumen Nasional dan Istana Negara.

Sejumlah jalan telah ditutup untuk membatasi pergerakan pengendara motor.

“Untuk penanganan kebut-kebutan di sekitar Monas dan Istana Negara nanti kita koordinasi dengan Polda Metro Jaya. Bagaimana cara bertindak dan tindak lanjutnya seperti apa nanti tunggu dulu. Kami akan rapat dulu,” kata Lilik saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/1/2021) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com