Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPU Covid-19 Penuh, Wagub DKI Tekankan Masih Banyak Lokasi Pemakaman di Jakarta

Kompas.com - 25/01/2021, 20:01 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meyakini, lahan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 masih tersedia di wilayah Ibu Kota.

Ariza mengatakan, sejumlah lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta masih memiliki lahan kosong yang dapat digunakan untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Daerah pemakaman yang masih punya lahan, menurut Ariza, antara lain TPU Joglo, Bambu Apus, Duku, Semper, Tegal Alur, dan Rorotan.

Baca juga: TPU Srengseng Sawah Kini Penuh untuk Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19

"Di Bambu Ulung kan masih ada, di Joglo dan pemakaman lainnya, di Rorotan juga ada 1.500, Tegal Alur masih ada 700," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Senin (25/1/2021), seperti dilansir Antara.

Kendati masih tersedia, Ariza mengakui adanya TPU yang penuh mengingat tingginya angka kematian akibat Covid-19 belakangan.

TPU Srengseng Sawah, misalnya, yang sudah tidak menerima jenazah pasien Covid-19 sejak Sabtu (23/1/2021). Padahal, tempat itu baru mulai diisi pada Selasa (12/1/2021) pagi.

"Kan tempat-tempatnya (yang sudah penuh) di Srengseng Sawah katanya sudah, tempat yang lain Tegal Alur. Sebelumnya di Pondok Ranggon (juga penuh), itu kan," ujar Ariza.

Kendati demikian, Ariza meminta masyarakat tidak perlu mencemaskan kondisi TPU yang kian penuh.

Hal itu, Ariza jelaskan, karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih mengupayakan untuk menambah dan memperluas kapasitas pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19.

"Sekalipun di Jakarta terbatas, tempat lahannya semakin sempit, tapi kami akan terus menyiapkan," tutupnya.

Pembelian lahan

Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengungkapkan, pihaknya sedang mengusahakan menambah lahan makam baru di lima lokasi dengan luas total 3,3 hektar.

Kelima lokasi pemakaman tersebut berada di Srengseng Sawah, Dukuh, Semper, Joglo, dan Bambu Wulung. Lahan makam itu juga diperuntukan bagi jenazah non-Covid-19.

Anggaran pembelian lahan makam ini dialokasikan dari dana APBD Perubahan 2020.

Keputusan tersebut, menurut Suzi, berdasarkan tingginya angka kematian akibat Covid-19 di DKI belakangan.

Suzi menyebut, rata-rata jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Jakarta per hari mencapai 100 jenazah.

Sementara itu, rataan jenazah non-protokol Covid-19 yang dimakamkan mencapai 90 jenazah per hari.

"Kami memakamkan (jenazah dengan) protap Covid-19 itu kurang lebih sehari 100 (jenazah). Non-Covid-19 angka kematian yang kami makamkan sekitar 90 orang. Jadi ada 190 orang yang harus kami makamkan. Makanya jaga kesehatan," ujar Suzi melalui keterangan suara yang diterima, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com