Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Nindy Ayunda Miliki Senpi Ilegal sejak 2018

Kompas.com - 27/01/2021, 16:23 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi menyatakan bahwa Askara Parasady Harsono, suami penyanyi Nindy Ayunda, telah memiliki senjata api (senpi) sejak tahun 2018.

Namun, Askara tidak memiliki izin kepemilikan senpi tersebut.

"Menurut AH (Askara Parasady Harsono), yang bersangkutan memiliki barang tersebut sejak 2018-an lah," kata Arsya kepada wartawan, Rabu (27/1/2021).

Arsya menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami keterangan tersebut.

Baca juga: Diperiksa Terkait Senjata Api Suaminya, Nindy Ayunda Diajukan 17 Pertanyaan

Arsya belum bisa mengungkapkan keterlibatan Nindy dalam kepemilikan senpi itu. Pasalnya, hal tersebut merupakan materi penyidikan yang belum dapat diungkap ke publik.

"Bagaimana jelasnya, saya enggak bisa jelaskan karena masih dalam materi penyidikan," lanjutnya.

"Kemungkinan kita akan melakukan pemeriksaan lagi (kepada) orang lain dalam rangka pemenuhan berkas," tambah Arsya.

Pada Rabu (27/1/2021) pagi, Nindy Ayunda diperiksa Satreskrim Polres Jakarta Barat terkait kepemilikan senpi suaminya.

"Nindy hari ini memenuhi panggilan pertama. Sekitar satu setengah jam pemeriksaan," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo, Rabu.

Baca juga: 4 Jam Diperiksa Terkait Kasus Suaminya, Nindy Ayunda: Doakan Saja, Ya

Menurut Ady, Nindy tiba di Mapolres Jakarta Barat sekitar pukul 08.30 WIB. Pemeriksaan baru dimulai pukul 09.00 WIB.

Nindy baru meninggalkan Mapolres Jakarta Barat sekitar pukul 11.00 WIB.

"Tadi diajukan 17 pertanyaan terkait permasalahan," kata Ady.

Ady menuturkan bahwa Nindy kooperatif selama proses pemeriksaan berjalan.

Dari suami Nindy, polisi menyita sepucuk senjata api jenis Baretta Kaliber 365 yang ternyata tak memiliki izin, .

Senjata api tersebut ditemukan di brankas saat polisi menggeledah kediaman Askara dan Nindy.

Selain senjata api tersebut, polisi juga menemukan 50 peluru tajam.

Polisi juga menemukan satu setengah butir narkotika jenis Happy 5 (H5) dan sebuah alat isap.

Setelah dilakukan cek urine, Askara terbukti mengonsumsi amphetamin dan metamphetamine.

Kini, Askara tengah mendekam di Mapolres Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com