Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Kali Beraksi di Jakbar, Ini Ternyata Modus yang Digunakan Begal Sepeda

Kompas.com - 28/01/2021, 21:16 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo mengungkap modus komplotan begal sepeda yang beraksi di Jalan Latumenten pada Senin (25/1/2021) dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Barat, Kamis (28/1/2021).

Menurut Ady, komplotan yang terdiri dari enam orang tersebut terbagi ke dalam dua regu, satu kelompok yang bertugas mengeksekusi dan satu lagi di belakang korban.

"Yang di belakang menghalangi arus lalu lintas di belakang korban, supaya kegiatan (pembegalan) tidak termonitor pengendara lain," kata Ady, Kamis.

Baca juga: Tiga Pelaku Begal Sepeda di Jalan Latumenten Ditangkap Polisi, Satu Buron

Kemudian kelompok yang berada berdekatan dengan korban memepet korban, lalu mengambil barang korban.

"Yang di depan mengeksekusi dengan mengambil barang-barang yang mudah diambil dari pesepeda," lanjutnya.

Berdasarkan keterangan pelaku, mereka menyasar korban yang sedang lengah.

"Mereka melakukan aksi ke korban yang mereka anggap lengah," kata Ady.

Baca juga: Fenomena Maraknya Begal Sepeda, Modus Pelaku hingga Tanggapan Kriminolog

Ady menyatakan, komplotan begal sepeda yang ditangkap pihaknya telah beraksi sebanyak 25 kali di berbagai tempat di Jakarta Barat.

Sebanyak lima pelaku ditangkap berinisial S, AS, EU, MA, TT.

"Kelompok ini sudah melakukan aksinya 25 kali atau di 25 TKP (tempat kejadian perkara) yang ada di Jakarta Barat," kata Ady.

Berdasarkan keterangan pelaku, mereka sempat beraksi di kawasan Tamansari, Kebon Jeruk, Tambora, Tanjung Duren, dan Palmerah.

Baca juga: Tersangka Begal Sepeda Menyerahkan Diri Setelah Diminta Orangtua

"Mereka sudah beraksi sejak tahun lalu, sejak bulan September atau Oktober," ujar dia.

Namun, menurut Ady, banyak korban yang tidak membuat laporan polisi.

Aksi komplotan yang paling baru dilakukan di Jalan Latumenten, Tambora, Jakarta Barat pada Senin (25/1/2021) malam.

Saat itu, seorang pesepeda bernama M. Slamet sedang melintasi Jalan Latumenten.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

Saat itu, Slamet sedang mengendarai sepedanya seorang diri. Tiba-tiba dua orang pelaku yang mengendarai motor secara berboncengan memepet korban.

"Korban dipepet oleh orang yang tidak dikenal berboncengan," kata Arsya.

Kemudian beberapa motor lainnya juga mendekat sehingga korban tidak dapat kabur.

Tak lama, seorang pelaku mengambil ponsel korban yang terpasang di stang sepedanya.

Pelaku kemudian segera melaju dengan kencang. Sontak, korban mengejar pelaku.

"Saat korban mengejar pelaku, tiba-tiba korban hilang kendali karena kurang konsentrasi," lanjut Arsya.

Korban terjatuh dari sepedanya dan mengalami luka pada bagian lengan sebelah kanan.

Usai kejadian tersebut, korban melapor ke Polres Jakarta Barat.

Kini, polisi masih memburu satu pelaku lain berinisial KO.

Sementara para tersangka dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com