Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Dokter di Tengah Pandemi Covid-19 yang Memburuk...

Kompas.com - 29/01/2021, 13:52 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya di Jakarta, semakin mengkhawatirkan. Kedisiplinan dan fasilitas kesehatan memburuk.

Belum lagi penegakan protokol kesehatan yang tak ketat.

Demikian poin-poin yang bisa dipetik dari cerita Indra, salah satu dokter di rumah sakit di Jakarta yang berjuang menangani pasien Covid-19 sejak awal pandemi hingga saat ini.

Klaim Presiden Joko Widodo terkait keberhasilan menangani krisis kesehatan dan ekonomi pandemi Covid-19 pun Indra sangsikan.

Baca juga: Cerita Dokter di RS Wisma Atlet, Jungkir Balik karena Klaster Liburan...

“Dari kondisi saat ini ada penurunan, faktanya tidak. Kasus positif Covid-19 meningkat jumlah pasien meningkat. Bahkan sudah menembus satu juta kasus di Indonesia,” ujar Indra saat dihubungi.

Kapasitas kamar perawatan Covid-19 di rumah sakit, lanjut Indra, sudah nyaris penuh. Fakta penuhnya kamar perawatan pasien Covid-19 bisa Indra lihat di tempatnya bekerja.

Indra tak bisa banyak berkomentar dan justru mempertanyakan klaim keberhasilan Jokowi menangani Covid-19.

“Saya mempertanyakan indikator keberhasilan, saya enggak pernah dengar itu keberhasilan tangani Covid-19. Indikatornya apa? Angka-angka kasus Covid-19 meningkat. Saat ini kita masih berjuang melawan Covid-19,” ujar Indra.

Menurut dia, Indonesia masih berada di gelombang pertama pandemi Covid-19. Indonesia sama sekali belum menyentuh gelombang kedua.

“Indonesia belum di gelombang kedua, karena turunnya tidak signifikan dan pelonjakan kasus masih tinggi dibandingkan sebelumnya,” tambah Indra.

Baca juga: 17 Hotel di Jakarta Jadi Tempat Akomodasi Tenaga Medis dan Isolasi Pasien Covid-19

Hingga Kamis (28/1/2021), angka kumulatif kasus Covid-19 DKI Jakarta sebanyak 259.305 kasus.

Dari total kasus, terdapat 232.701 pasien dinyatakan sembuh. Sementara itu, 4.185 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Kondisi pasien dan obat menipis

Indra kini mengkhawatirkan kondisi pasien yang lebih berat dibandingkan awal-awal pandemi Covid-19.

Kondisi pasien ketika masuk ke rumah sakit sudah parah karena sempat tak dapat kamar perawatan.

“Bahkan kebutuhan obat kita mengkhawitrkan sebagai dokter. Kita sudah mulai kesulitan dalam arti stok menipis. Obat-obatan khusus seperti terapi khusus seperti plasma konvalesen,” tambah Indra.

Baca juga: RSUD Depok Sebut Pasien Suspek Covid-19 Menumpuk di IGD

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com